Para pemimpin unjuk rasa di Sudan mendesak orang-orang untuk berpartisipasi dalam pembangkangan sipil dalam upaya untuk menekan militer setelah insiden mematikan dalam aksi duduk yang mereka lakukan belum lama ini.
Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang memimpin demonstrasi yang mendorong tentara menggulingkan Presiden Omar al-Bashir, pada Sabtu (8/6), mengatakan upaya perlawanannya akan dimulai Minggu (9/6) dan akan terus berlanjut sampai dewan militer menyerahkan kekuasaan kepada pihak sipil.
Seruan itu muncul sekitar seminggu setelah pasukan keamanan mengambil langkah untuk membubarkan kamp demonstran di luar markas militer di Khartoum. Setidaknya 113 orang tewas sejak Senin (3/6).
SPA mengatakan telah menerima Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed sebagai mediator untuk melanjutkan perundingan dengan dewan militer, meskipun pihaknya mendesak penyelidikan independen terkait kekerasan yang telah terjadi sejak tergulingnya al-Bashir. [vm]