Banyak dari ribuan demonstran Sudan yang berbaris di Khartoum, Sabtu (6/4), tiba di markas besar militer untuk pertama kalinya sejak protes anti-pemerintah yang mematikan dimulai hampir empat bulan lalu.
Setelah pemrotes mulai berdemonstrasi di jalan-jalan ibu kota, banyak yang memenuhi seruan penyelenggara agar berkumpul di markas besar militer, yang terletak di dekat kediaman Presiden Omar al-Bashir.
Demonstran juga tiba di gedung angkatan darat di Madani, kota di Sudan tengah timur, ungkap saksi-saksi mata kepada kantor berita AFP.
Protes dimulai sejak 19 Desember. Demonstran menuduh pemerintahan Presiden Bashir tidak becus mengurus ekonomi sehingga memicu lonjakan harga pangan dan kurangnya bahan bakar dan mata uang asing.
Bashir menerapkan keadaan darurat nasional sejak 22 Februari guna menekan protes setelah tindakan keras sebelumnya gagal. Pemerintah mengatakan beberapa pekan lalu, 31 orang tewas, tetapi organisasi Dokter untuk Hak Asasi Manusia memperkirakan korban tewas sedikitnya 60.
Pemerintah terus melakukan langkah-langkah tegas yang mengakibatkan penangkapan demonstran, pimpinan oposisi dan wartawan.
Sejak keadaan darurat diberlakukan, umumnya protes terbatas pada Khartoum dan kota kembarnya, Omdurman. Tetapi pada Sabtu (6/4), panitia menyerukan lebih banyak demonstrasi dan pawai di markas besar militer.
Penyelenggara protes memilih 6 April untuk unjuk rasa nasional karena pada tanggal itu pada 1985, kudeta tidak berdarah oleh militer menyebabkan tergulingnya pemerintahan Presiden Jaafar Nimeiri. [ka]