Ratusan demonstran bentrok dengan polisi di Kiev – ibukota Ukraina, setelah parlemen meloloskan RUU yang menjadikan Rusia sebagai bahasa utama di sekolah dan lembaga-lembaga pemerintah. Bentrokan hari Rabu terjadi di luar sebuah bangunan pemerintah di pusat kota dimana Presiden Viktor Yanukovich dijadwalkan memberikan penjelasan pers.
RUU yang harus ditandatangani oleh presiden untuk menjadi undang-undang itu, disepakati hari Selasa setelah diselesaikan secara terburu-buru di parlemen menyusul adanya usul mengejutkan dari para anggota parlemen pro-Yanukovich.
Ketua parlemen Volodymyr Lytvyn kemudian mengumumkan pengunduran dirinya dengan mengatakan pemunguatan suara tentang RUU itu tidak sah.
Para penentang RUU itu mengatakan langkah tersebut mengancam kedaulatan Ukraina setelah 20 tahun merdeka dari bekas Uni Soviet, dan akan secara efektif menghapus bahasa Ukraina.
Yanukovich hari Rabu menyerukan diadakanya pertemuan penting antara parlemen dan para pemimpin faksi. Ia mengatakan sebuah pemilu parlemen awal bisa diselenggarakan jika krisis yang disebabkan RUU itu terus berlangsung. Pemilu dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober.
RUU yang harus ditandatangani oleh presiden untuk menjadi undang-undang itu, disepakati hari Selasa setelah diselesaikan secara terburu-buru di parlemen menyusul adanya usul mengejutkan dari para anggota parlemen pro-Yanukovich.
Ketua parlemen Volodymyr Lytvyn kemudian mengumumkan pengunduran dirinya dengan mengatakan pemunguatan suara tentang RUU itu tidak sah.
Para penentang RUU itu mengatakan langkah tersebut mengancam kedaulatan Ukraina setelah 20 tahun merdeka dari bekas Uni Soviet, dan akan secara efektif menghapus bahasa Ukraina.
Yanukovich hari Rabu menyerukan diadakanya pertemuan penting antara parlemen dan para pemimpin faksi. Ia mengatakan sebuah pemilu parlemen awal bisa diselenggarakan jika krisis yang disebabkan RUU itu terus berlangsung. Pemilu dijadwalkan berlangsung pada bulan Oktober.