Demonstrasi pecah lagi di Baghdad dan sekitarnya hari Rabu (13/11), ketika pemerintah Irak menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk bertindak setelah aksi unjuk rasa berminggu-minggu.
Aksi itu terjadi setelah reda beberapa hari karena ditumpas oleh pasukan keamanan di Baghdad dan kota-kota lain di bagian selatan.
Demonstran melempar balik tabung-tabung gas air mata ke arah pasukan keamanan di Baghdad, dan 800-orang mahasiswa berkemah di kota Basra, setelah sebelumnya diusir oleh polisi.
DPR Irak akan bersidang hari Rabu untuk mendengar penjelasan wakil PBB Jeanine Hennis-Plasschaert tentang pertemuannya dengan pemimpin Irak Ayatollah Ali Sistani dan para pemimpin politik lainnya.
Sistani mendukung usaha PBB untuk menyelesaikan krisis itu, dan menyerukan diakhirinya kekerasan, diadakannya pembaharuan undang-undang pemilu, dan dilancarkannya tindakan anti-korupsi.
Sejak berlangsungnya protes anti-korupsi, tingginya pengangguran dan buruknya layanan publik tanggal 1 Oktober lalu, sedikitnya 300 orang terbunuh, kebanyakan oleh pasukan keamanan yang menembakkan peluru tajam ke arah demonstran. (ii/jm)