Dua lagi demonstran Irak tewas akibat bentrokan baru, di Karbala, kota suci kelompok Syiah yang menjadi pusat demonstrasi anti pemerintah.
Keduanya tewas dalam bentrokan Selasa malam (5/11), kata sejumlah pejabat medis kepada Associated Press. Mereka menyampaikan informasi itu dengan syarat nama mereka dirahasiakan karena mengkhawatirkan kemungkinan munculnya tindakan balasan.
Puluhan ribu orang turun ke jalan-jalan di ibukota, Baghdad, dan Karbala, dalam beberapa pekan terakhir, menuntut perubahan politik yang menyeluruh. Para pemrotes mengeluhkan korupsi yang merajalela, kurangnya peluang kerja, dan buruknya layanan publik di negara yang kaya dengan cadangan minyak itu.
Para demonstran memfokuskan kemarahan mereka kepada partai-partai politik dan milisi-milisi Syiah, yang kebanyakan memiliki hubungan dekat dengan Iran. Di Karbala, mereka menyerang markas-markas partai politik dan milisi, dan bahkan melakukan aksi pembakaran.
Di Karbala, para demonstran juga menyerang Konsulat Iran sebelumnya pekan ini. Pasukan keamanan menewsakan tiga orang dan mencederai beberapa lainnya sewaktu berusaha membubarkan kerumunan protes. Beberapa hari sebelumnya, sejumla pria bertopeng – yang dicurigai memiliki hubungan dengan pasukan keamanan – melepaskan tembakan ke arah kerumunan demonstran di Karbala, dan menewaskan sedikitnya 18 orang.
Kedubes AS di Baghdad mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar pemerintah Irak menanggapi secara serius warganya yang menuntut reformasi. [ab/uh]