Para orangtua dan pendukung di Nigeria memperingati enam bulan sejak militan Islamis menculik lebih dari 200 orang gadis remaja dari sebuah sekolah menengah.
Polisi Nigeria Selasa (14/10) menghalangi para demonstran yang menuntut pembebasan para siswi itu, yang hendak berbaris menuju kediaman resmi presiden di ibukota Abuja.
Pada 14 April, puluhan militan Islamis Boko Haram menyerbu sebuah sekolah menengah yang tidak dijaga di desa terpencil Chibok, Nigeria timur laut, dan menculik sekitar 270 siswi, lebih dari 200 dari mereka masih ditawan.
Lima puluh tujuh orang berhasil melarikan diri dan pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau kemudian mengancam akan menjual remaja itu sebagai isteri yang diperbudak, dan bertekad untuk tidak membebaskan mereka sebelum militan yang ditawan dibebaskan dari tahanan.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan telah dikecam di dalam dan luar negeri karena tindakannya yang lamban atas penculikan itu dan atas ketidakmampuan tentara Nigeria menumpas kekerasan militan, yang dipandang sebagai ancaman keamanan terbesar terhadap ekonomi terbesar dan produsen energi terkemuka di Afrika itu.