Polisi Iran, Jumat (17/7), berusaha membubarkan para demonstran yang menggelar aksi protes di wilayah barat daya negara itu, yang mempersoalkan kondisi ekonomi yang buruk menyusul sanksi-sanksi ekonomi yang diberlakukan Amerika Serikat.
Pihak berwenang mengacaukan akses ke internet, setelah para demonstran mengunggah sejumlah video yang menggambarkan aksi mereka. Kelompok advokasi kebebasan internet NetBlocks.org melaporkan, pihak berwenang mengacaukan akses internet sejak Kamis malam (16/7), tidak lama setelah aksi protes dimulai, di Kezhustan, sebuah provinsi kaya minyak di Iran.
Sejumlah video yang beredar di internet menunjukkan aksi protes yang berlangsung di Behbahan, sekitar 570 kilometer dari barat daya Teheran. Para demonstran dalam aksi itu terlihat meneriakkan slogan-slogan yang sempat didengungkan pada aksi-aksi protes tahun lalu, termasuk ”Jangan takut, kita semua bersatu” dan “Tidak ada Gaza, tidak ada Lebanon, Saya mati demi Iran.”
Kepala polisi Behbahan, Kolonel Mohammad Azizi, yang dikutip situs jamaran.news, mengukuhkan terjadinya demonstrasi itu. Ia mengatakan, polisi berhasil membubarkan para demonstran, dan tidak ada korban tewas dan bahkan terluka.
Iran memblokir internet selama berhari-hari pada November untuk menghentikan aksi protes yang berlangsung di berbagai penjuru negara itu. Amnesty International melaporkan, sedikitnya 300 orang tewas dalam berbagai kerusuhan yang menyertai demonstrasi itu. Banyak di antara korban tewas akibat tembakan pasukan keamanan. [ab/uh]