Ratusan pelajar dari SMU Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida hari Rabu (21/2) berkumpul di gedung DPRD Florida di Tallahassee untuk mendesak anggota DPRD menyetujui undang-undang pengendalian senjata yang lebih ketat seminggu setelah terjadi penembakan yang paling mematikan di sekolah Amerika.
Seorang remaja pria bersenjata membunuh 17 orang di SMU Parkland, Florida, memicu gelombang protes siswa di Tallahassee dan tempat-tempat lainnya di Amerika.
Para guru dan perwakilan negara bagian Florida, Sean Shaw bersama para siswa berunjuk rasa di gedung DPRD tersebut.
"Kita punya kesempatan untuk melakukan sesuatu namun kita tidak melakukannya," kata anggota DPR Florida dari Partai Demokrat mengenai pemungutan suara partai di DPR negara bagian itu yang memutuskan tidak membahas RUU pelarangan senjata serbu.
"Itulah sebabnya kami ada di sini. Kami menuntut tindakan. Kalian tidak memenuhi kewajiban, dan ini ada di tangan Anda."
Penembakan massal tersebut juga memicu gelombang demonstrasi di tempat lain di Florida dan di negara bagian lain dalam upaya memaksa para pemimpin lokal dan nasional bertindak untuk mencegah serangan semacam itu.
Para ibu dari negara bagian Georgia berkumpul di ibukota Atlanta hari Rabu untuk menghadiri demonstrasi kelompok advokasi Ibu-Ibu itu. Tujuan pertemuan akbar itu adalah untuk advokasi bagi kepemilikan senjata secara bertanggung jawab dan tidak melarang senjata api.
Lebih dari 200 siswa di SMU Montgomery Blair di pinggiran Washington, Silver Spring, Maryland turun ke jalan hari Rabu untuk menghadiri demonstrasi untuk menuntut pengendalian senjata di Gedung Kongres Amerika. Penyelenggara protes mengatakan siswa dari dua SMU Maryland lainnya, Richard Montgomery dan Bethesda-Chevy Chase, juga berpartisipasi dalam demonstrasi tersebut. [my/jm]