Serangan tersebut, yang dituduh dilakukan oleh pria Arab dan yang berasal dari Afrika Utara, telah menyulut seruan akan pembatasan yang lebih ketat terhadap kebijakan imigrasi negara itu.
Hari Sabtu (9/1), ratusan pemrotes dari gerakan anti-imigran Pegida membawa bendera dan spanduk, sementara rapat umum yang terpisah di dekatnya diadakan oleh kontra-demonstran sayap kiri dan sebuah kelompok yang memrotes kekerasan terhadap perempuan.
Ratusan polisi telah ditempatkan dekat stasun besar kereta api kota itu, dan beberapa bentrokan ringan dilaporkan.
Kanselir Jerman Angela Merkel hari Sabtu mengusulkan perubahan undang-undang Jerman yang hendak mempermudah penolakan suaka bagi pengungsi yang didapati bersalah melakukan kejahatan.
“Hak sebagai penduduk dan proses suaka dapat dibatalkan kalau orangnya didapati pengadilan bersalah, menjalani hukuman percobaan atau dipenjarakan,” kata Merkel kepada para wartawan setelah bertemu dengan Partai Kristen Demokratnya yang konservatif.
Kira-kira 1000 pria kabarnya mengelilingi, mengganggu, dan melakukan serangan seksual terhadap perempuan, banyak dari mereka juga dirampok barang mereka, di depan stasiun besar kereta api di Cologne pada malam Tahun Baru.
Lebih dari 170 orang telah mengajukan gugatan pidana, termasuk paling sedikit satu laporan perkosaan.
Kementerian dalam negeri mengatakan kepolisian Jerman telah meng-identifikasi 32 tersangka, dan paling sedikit 20 dari mereka pencari suaka.
Kepala kepolisian Cologne diberhentikan hari Jumat karena kecaman mengenai caranya menangani insiden tersebut.
Kira-kira 1,1 juta orang terdaftar sebagai pencari suaka di Jerman tahun 2015. [gp]
