Amerika Serikat mengutuk kekerasan yang sedang terjadi di Suriah, dan mendesak pemerintahan Presiden Bashar al-Assad agar mengakhiri tindakan maut terhadap demonstrasi damai.
Dalam pernyataan hari Senin, Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan tindakan-tindakan pasukan keamanan Suriah terkutuk, dan mencakup penembakan biadab, penyiksaan dan pelanggaran HAM lainnya.
Organisasi-organisasi HAM mengatakan pasukan Suriah telah menewaskan paling sedikit 1.600 orang sipil dalam penindakan terhadap lebih dari 4 bulan demonstrasi anti-pemerintah. Pemerintah menuduh teroris dan kaum Islamis yang telah menewaskan ratusan petugas keamanan, sebagai pelaku sebagian kekerasan itu.
Departemen Luar negeri Amerika meminta kepada Suriah agar menghormati tuntutan demonstran akan transisi damai ke demokrasi.
Assad telah melakukan beberapa pendekatan dalam usaha untuk meredakan kerusuhan, termasuk pencabutan undang-undang keadaan darurat dan mendukung rancangan undang-undang untuk memungkinkan pembentukan partai-partai politik disamping partai Baath yang berkuasa.
Usaha tersebut telah gagal untuk menghentikan gerakan protes, karena para pengeritik menolak usahanya sebagai hanya simbolis atau sudah terlambat.
