Departemen Luar Negeri Amerika mendapati bahwa Hillary Clinton dan beberapa menteri luar negeri pada masa sebelumnya salah, karena tidak mengikuti pedoman departemen untuk menghindari resiko keamanan dunia maya, demikian hasil pengkajian internal yang diumumkan hari Rabu (25/5).
Penggunaan email pribadi Clinton untuk urusan pekerjaan ‘’bukan merupakan metode yang tepat’’, menurut hasil analisa setebal 78 halaman yang disusun inspektur jendral departemen itu.
Praktek itu mulai dilakukan sejak sebelum penunjukkan Clinton sebagai menteri luar negeri, tetapi fakta bahwa Clinton melakukan urusan pekerjaan dengan akun email dan server pribadi, dianggap sebagai hal yang lebih serius.
"Selama masa jabatan Clinton, pedoman yang disampaikan Departemen Luar Negeri Amerika sudah jauh lebih rinci dan canggih," demikian pernyataan analisa itu.
"Berdasarkan arahan yang lebih komprehensif ini maka praktek-praktek keamanan dunia maya Menteri Luar Negeri Hillary Clinton harus dievaluasi."
Analisa itu dilakukan menyusul terungkapnya penggunaan email dan praktek yang dilakukan oleh lima mantan menteri luar negeri sebelumnya. Clinton adalah kandidat calon presiden yang sedang memperebutkan nominasi Partai Demokrat. [em/ii]