Ada Indikasi lain bahwa Donald Trump – menyasar Bill Clinton dalam usaha untuk merongrong kampanye pemilihan presiden Hillary Clinton - muncul dalam media sosial.
Trump, yang diperkirakan bakal dipilih menjadi calon presiden dari Partai Republik, - merilis video Instagram pada hari Senin (23/5) yang berisi fitur musik dan audio yang tidak menyenangkan dari tiga wanita yang menuduh mantan presiden itu melakukan pelecehan seksual pada tahun 1990-an.
Menjelang akhir video itu tampak foto suami isteri Clinton duduk bersama disertai - kata-kata, " Here We Go Again’ (Ini lagi !") Muncul. Di latar belakang Nyonya Clinton terdengar tertawa.
Trump mengatakan dalam wawancara baru-baru ini bahwa kampanyenya akan melanjutkan serangan untuk mengingatkan para pemilih mengenai kontroversi yang menyangkut Bill Clinton.
"Intensitas dan seringnya serangan Trump hampir tidak relevan dengan program kerja - pesaing calon presiden itu," kata Profesor Frank Sesno dari Media dan Public Affairs American University kepada VOA, dan ditambahkan bahwa, "setiap serangan akan meramaikan siklus media."
Juru bicara kampanye Clinton Brian Fallon mengatakan kepada TV Bloomberg hari Senin bahwa serangan Trump merupakan bagian dari strategi untuk "mengalihkan perhatian dari kampanye berbasis isu."
Profesor Julia Azari dari bidang Political Sains Iniversitas Marquette mengatakan, ada bukti bahwa pemilih peduli terhadap pendirian para calon ,
di bidang social, kebijakan luar negeri , dan masalah-masalah ekonomi, sehingga akan lebih bijaksana - bagi Clinton "untuk menekankan keahliannya, tetapi bahkan lebih dari itu adalah kebijakannya.
"Yang paling baik untuk dilakukan Clinton adalah tetap memadukan isu-isu itu," kata Azari. [sp]