PBB mengecam keras sebuah serangan roket di pangkalan PBB di Kidal, Mali utara, yang menewaskan dua penjaga perdamaian PBB, kontraktor sipil, dan melukai sedikitnya 20 orang.
Dewan Keamanan PBB menghimbau pemerintah Mali untuk segera melakukan penyidikan terhadap serangan hari Sabtu (28/11) itu dan menyeret para pelakunya ke pengadilan.
Seorang anggota senior al-Qaeda dari kelompok Islamis Ansar Dine (Para Pembela Iman) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, menurut kantor berita Prancis AFP, yang mengatakan serangan itu "merupakan pembalasan atas pelanggaran tanah-tanah kami oleh musuh-musuh Islam." Klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Negara-negara anggota PBB yang dipastikan melakuan serangan-serangan yang menarget pasukan penjaga perdamaian kemungkinan dianggap melakukan kejahatan perang berdasarkan hukum internasional, menurut PBB dalam sebuah pernyataan.
Setiap tindakan terorisme adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan, terlepas dari motivasi mereka, di mana pun, kapan pun dan dilakukan oleh siapapun, kata pernyataan tersebut.
Serangan hari Sabtu itu menyusul serangan militan pekan lalu di sebuah hotel mewah di ibukota Mali, Bamako, yang menewaskan sedikitnya 20 orang. [zb]