Sebuah komisi di parlemen Malaysia meminta agar mantan pemimpin perusahaan investasi milik negara diselidiki atas tuduhan mismanajemen keuangan.
Komisi Akun Publik (PAC) melansir laporan 106 halaman hari Kamis (7/4) yang menuduh manajemen 1Malaysia Development Berhad (1MDB) kehilangan hingga 12 miliar dolar antara tahun 2009 dan 2013 melalui serangkaian transaksi di luar negeri yang rumit. Komisi tersebut menyatakan mantan CEO 1MDB Shahrol Azral Ibrahim Halmi harus bertanggungjawab atas apa yang disebutnya “kendala dan kekurangan” dalam praktik manajemen perusahaan itu.
PAC juga meminta agar dewan penasihat lembaga tersebut, yang diketuai Perdana Menteri Najib Razak, dibubarkan.
Beberapa jam setelah laporan PAC dilansir, dewan direksi 1MDB secara kolektif mengajukan pengunduran diri mereka kepada kementerian keuangan. Dewan melansir pernyataan yang menyebutkan keputusan itu dimaksudkan untuk “memfasilitasi investigasi lanjutan sebagaimana yang direkomendasikan PAC.” [uh/ab]