Tautan-tautan Akses

Di Tengah Kontroversi, Wapres Pence Kunjungi Dinas Imigrasi AS


Wapres AS Mike Pence mengunjungi kantor Badan Penegak Hukum Imigrasi & Bea Cukai (ICE) di Washington DC, hari Jumat (6/7).
Wapres AS Mike Pence mengunjungi kantor Badan Penegak Hukum Imigrasi & Bea Cukai (ICE) di Washington DC, hari Jumat (6/7).

Di tengah gelombang serangan balik terhadap Badan Penegak Hukum Imigrasi & Bea Cukai (ICE), Wakil Presiden Mike Pence hari Jumat (6/7) mengunjungi kantor pusat ICE, menyampaikan kembali pujian Presiden Trump dan menyatakan dukungan penuh pemerintah pada badan itu.

“Baru minggu ini Presiden Trump menyebut para petugas di ICE sebagai “sosok yang luar biasa,” dan Pence sepakat dengan hal itu. “Dan saya tahu itu benar, Anda semua patriot yang luar biasa,” tambahnya.

ICE dibentuk tahun 2003 di bawah (ketika itu) Departemen Keamanan Dalam Negeri. Menurut suratkabar The New York Times, pada masa pemerintahan Presiden Barack Obama, ICE – khususnya departemen Operasi Penegakan Hukum & Pengusiran yang bertanggungjawab menahan dan mendeportasi imigran ilegal di dalam Amerika – terutama difokuskan untuk menahan imigran ilegal yang sudah melakukan “kejahatan serius.”

Kini Presiden Trump, yang dikenal sebagai tokoh garis keras dalam urusan imigrasi, telah memperluas ruang lingkup ICE, dengan memberi wewenang kepada mereka untuk menangkap siapapun yang berada di Amerika tanpa dokumen yang sah – yang berarti berada di negara ini secara ilegal – lepas dari ada tidaknya catatan kriminal.

Sejumlah anggota faksi Demokrat yang berpengaruh, termasuk Senator Kristen Gillibrand dari negara bagian New York dan Senator Elizabeth Warren dari negara bagian Massachusetts, beberapa minggu terakhir ini telah menyerukan pembubaran ICE. Kedua senator itu dinilai sebagai kandidat-kandidat yang berpotensi mengikuti nominasi presiden Partai Demokrat pada pemilu 2020 mendatang. [em/al]

XS
SM
MD
LG