WASHINGTON DC —
Karena obesitas telah menjadi problem mendunia, salah satu konsekuensi seriusnya adalah –penyakit Diabetes tipe 2- juga menjadi pandemi. Dan terdapat kekhawatiran yang meningkat sehubungan dengan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diabetes, termasuk penyakit mata, karena jika dibiarkan tanpa perawatan, bisa menyebabkan kebutaan.
Susan Viitale adalah ahli epidemiologi (ahli resiko penyakit) yang menemukan kecendrungan global yang berbahaya ini.
“Ini adalah kecendrungan yang menakutkan melihat jumlah yang terus meningkat dan masalah penglihatan juga meningkat karena diabetes,” kata Viitale.
Penyebab utama kebutaan karena diabetes ini adalah kondisi yang disebut diabetic retinopathy.
Ini disebabkan oleh pembuluh darah di retina, bagian mata yang mengubah cahaya menjadi impuls-impuls syaraf yang membuat kita bisa melihat. Pada sebagian orang, pembuluh-pembuluh darah itu membengkak dan bocor, dan ada juga yang mengalami pertumbuhan pembuluh darah abnormal di permukaan retina. Kebanyakan penderita diabetic retinopathy ini tidak menyadari hal ini sampai pandangan mereka menjadi kabur.
“Perubahan terjadi sedikit demi sedikit, dan itu tidak berdampak pada penglihatan. Kita mungkin tidak merasakan apa-apa awalnya, sampai kita merasakan ada sesuatu yang tidak beres, dan saat itu penyakit itu mungkin sudah sangat parah,” papar Viitale.
Jerry Fishman menderita diabetic retinopathy. Ia mengatakan kedua retinya membengkak sebegitu besarnya sehingga membuatnya tidak mungkin untuk melihat dengan jelas.
Dr. David Friedman dari Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore memimpin studi mengenai kebutaan dari tahun 1999 sampai 2002 dan dari 2005 hingga 2008. Ia mengatakan, “Faktor utama penyebab meningkatnya kebutaan adalah apabila seorang menderita diabetes selama 10 tahun atau lebih.”
Para peneliti itu juga melihat pada data yang menunjukkan bahwa orang mulai mengidap diabetes pada usia yang lebih muda.
Selanjutnya dr. Friedman mengatakan, “Kalau kita melihat pada kelompok yang berpenduduk usia lebih muda, antara 20 – 40 tahun, terdapat peningkatan penyakit ini sebesar 40%. Jika keadaan tetap seperti sekarang ini, kita akan melihat penduduk Amerika usia kerja yang menjadi buta karena diabetes.”
Para pakar kesehatan mengatakan seseorang yang menderita diabetes berisiko mengalami kebutaan, tapi Viitale mengatakan diabetic retinopathy itu bisa diobati.
Susan Viitale adalah ahli epidemiologi (ahli resiko penyakit) yang menemukan kecendrungan global yang berbahaya ini.
“Ini adalah kecendrungan yang menakutkan melihat jumlah yang terus meningkat dan masalah penglihatan juga meningkat karena diabetes,” kata Viitale.
Penyebab utama kebutaan karena diabetes ini adalah kondisi yang disebut diabetic retinopathy.
Ini disebabkan oleh pembuluh darah di retina, bagian mata yang mengubah cahaya menjadi impuls-impuls syaraf yang membuat kita bisa melihat. Pada sebagian orang, pembuluh-pembuluh darah itu membengkak dan bocor, dan ada juga yang mengalami pertumbuhan pembuluh darah abnormal di permukaan retina. Kebanyakan penderita diabetic retinopathy ini tidak menyadari hal ini sampai pandangan mereka menjadi kabur.
“Perubahan terjadi sedikit demi sedikit, dan itu tidak berdampak pada penglihatan. Kita mungkin tidak merasakan apa-apa awalnya, sampai kita merasakan ada sesuatu yang tidak beres, dan saat itu penyakit itu mungkin sudah sangat parah,” papar Viitale.
Jerry Fishman menderita diabetic retinopathy. Ia mengatakan kedua retinya membengkak sebegitu besarnya sehingga membuatnya tidak mungkin untuk melihat dengan jelas.
Dr. David Friedman dari Johns Hopkins School of Medicine di Baltimore memimpin studi mengenai kebutaan dari tahun 1999 sampai 2002 dan dari 2005 hingga 2008. Ia mengatakan, “Faktor utama penyebab meningkatnya kebutaan adalah apabila seorang menderita diabetes selama 10 tahun atau lebih.”
Para peneliti itu juga melihat pada data yang menunjukkan bahwa orang mulai mengidap diabetes pada usia yang lebih muda.
Selanjutnya dr. Friedman mengatakan, “Kalau kita melihat pada kelompok yang berpenduduk usia lebih muda, antara 20 – 40 tahun, terdapat peningkatan penyakit ini sebesar 40%. Jika keadaan tetap seperti sekarang ini, kita akan melihat penduduk Amerika usia kerja yang menjadi buta karena diabetes.”
Para pakar kesehatan mengatakan seseorang yang menderita diabetes berisiko mengalami kebutaan, tapi Viitale mengatakan diabetic retinopathy itu bisa diobati.