Pejabat Taiwan telah melayangkan protes kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), berkaitan dengan adanya peraturan yang mengharuskan warga Taiwan mendaftar sebagai warga negara China jika ingin menyaksikan langsung Piala Dunia 2022 di Qatar.
Chiao Chia-hung, deputi sekretaris jenderal dari Asosiasi Sepakbola Taiwan, mengatakan kepada VOA bahwa pihaknya telah mengirim surat kepada FIFA setelah seorang warganya, pada Senin (13/6), memposting informasi ke internet yang menyatakan bahwa dirinya tidak bisa mendapat tiket masuk nonton Piala Dunia kecuali jika ia memilih “China” sebagai kewarganegaraannya dan memberikan nomor telepon yang berbasis di China.
Tiket masuk itu juga berfungsi sebagai visa ke tempat penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar.
FIFA sudah menjawab bahwa pihaknya sedang menyelidiki kasus tersebut, kata Chiao.
Taiwan dan China telah terlibat dalam konflik politik selama 80 tahun. China mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya, dan pejabat di Beijing meminta organisasi asing, mulai dari kontes kecantikan hingga Perserikatan Bangsa-Bangsa, untuk memperlakukan Taiwan sebagai bagian dari China.
Penyelenggara dan negara tuan rumah acapkali mematuhi persyaratan tersebut untuk menghindari tindakan pembalasan dari sisi investasi dan perdagangan oleh Beijing, yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia.
Tanpa adanya kolom kewarganegaraan Taiwan atau sebuah nomor kontak berbasis Taiwan pada aplikasi tiket pertandingan Piala Dunia, para fans sepak bola di Taiwan berisiko tidak akan mendapatkan informasi apakah mereka telah memperoleh tiket tersebut setelah mendaftar, kata Chiao.
Kompetisi Piala Dunia itu akan berlangsung dari 21 November hingga 18 Desember tahun ini dan diikuti oleh 32 negara dan berlangsung di delapan stadion. [jm/em]