Para pejabat intelijen Amerika menyatakan program-program pengintaian kontroversial oleh pemerintah telah berhasil menggagalkan puluhan rencana teroris di Amerika dan lebih dari 20 negara lainnya.
Badan-badan intelijen Amerika melansir dokumen yang baru-baru ini dinyatakan bukan rahasia lagi hari Sabtu, setelah para legislator meminta lebih banyak informasi mengenai program pengintaian, untuk menunjukkan efektivitas program itu.
Menurut laporan itu, dari ratusan juta catatan panggilan telepon di Amerika yang dikumpulkan, hanya 300 yang ditelusuri untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai penelepon pada tahun 2012. Mereka tidak memberi rincian lain mengenai rencana yang digagalkan atau negara mana yang terlibat.
Para pejabat intelijen menyatakan mereka sedang berusaha mencabut status rahasia informasi mengenai puluhan rencana yang menurut kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) Jenderal Keith Alexander berhasil digagalkan, untuk menunjukkan manfaat program tersebut. Tetapi mereka ingin memastikan bahwa program tersebut tidak mengungkap beberapa bagian dari rencana kontraterorisme yang sedang berjalan.
Menurut para pejabat, kedua program NSA itu dievaluasi setiap 90 hari oleh mahkamah rahasia yang diberi izin berdasarkan Undang-Undang Pengintaian Intelijen Asing.
Berdasarkan program tersebut, data yang menunjukkan hal-hal seperti waktu dan lama percakapan, hanya dapat diteliti jika ada kecurigaan mengenai keterkaitan dengan terorisme. Mereka juga menyatakan semua data yang dikumpulkan itu dimusnahkan setiap lima tahun.
Badan-badan intelijen Amerika melansir dokumen yang baru-baru ini dinyatakan bukan rahasia lagi hari Sabtu, setelah para legislator meminta lebih banyak informasi mengenai program pengintaian, untuk menunjukkan efektivitas program itu.
Menurut laporan itu, dari ratusan juta catatan panggilan telepon di Amerika yang dikumpulkan, hanya 300 yang ditelusuri untuk mendapatkan informasi tambahan mengenai penelepon pada tahun 2012. Mereka tidak memberi rincian lain mengenai rencana yang digagalkan atau negara mana yang terlibat.
Para pejabat intelijen menyatakan mereka sedang berusaha mencabut status rahasia informasi mengenai puluhan rencana yang menurut kepala Badan Keamanan Nasional (NSA) Jenderal Keith Alexander berhasil digagalkan, untuk menunjukkan manfaat program tersebut. Tetapi mereka ingin memastikan bahwa program tersebut tidak mengungkap beberapa bagian dari rencana kontraterorisme yang sedang berjalan.
Menurut para pejabat, kedua program NSA itu dievaluasi setiap 90 hari oleh mahkamah rahasia yang diberi izin berdasarkan Undang-Undang Pengintaian Intelijen Asing.
Berdasarkan program tersebut, data yang menunjukkan hal-hal seperti waktu dan lama percakapan, hanya dapat diteliti jika ada kecurigaan mengenai keterkaitan dengan terorisme. Mereka juga menyatakan semua data yang dikumpulkan itu dimusnahkan setiap lima tahun.