Seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan kepada penyelidik DPR bahwa pejabat-pejabat pemerintah memintanya untuk bersikap low profile terkait isu Ukraina. Sikap tersebut dibutuhkan untuk menghormati “trio amigo” yang mengambil alih kendali kebijakan luar negeri terhadap sekutu Amerika di Eropa Timur itu. Demikian dikatakan anggota Kongres dari Partai Demokrat, Gerald Connolly, Selasa (16/10).
Connolly mengatakan kepada para wartawan, George Kent menceritakan tentang pertemuan di Gedung Putih pada 23 Mei tersebut. Saat itu pejabat Kepala Staf Presiden Donald Trump, Mick Mulvaney, menugaskan tiga pejabat untuk bertanggung jawab atas urusan Ukraina. Mereka adalah Menteri Energi Rick Perry, Duta Besar AS untuk Uni Eropa Gordon Sondland, dan utusan AS untuk Ukraina Kurt Volker,
Kent bersaksi, “Mereka menyebut diri mereka sendiri tiga amigo” dan mengaku demikian di hadapan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pertemuan di Kyiv," kata Connolly.
Connolly menceritakan Kent juga mengatakan dalam kesaaksiannya bahwa pemerintahan Trump menahan bantuan militer ke Ukraina di saat ia juga menekan Zelensky untuk menyelidiki sebuah perusahaan yang terkait dengan putra saingan politiknya, Joe Biden.
Skandal Trump-Ukraina dimulai ketika seorang pelapor rahasia (whistleblower) dari kalangan intelijen menyatakan keprihatinannya kepada inspektur jenderal tentang pembicaraan telepon Trump pada tanggal 25 Juli dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Trump mendesak Ukraina melakukan penyelidikan atas tuduhan korupsi Biden, termasuk pekerjaan Hunter Biden dengan perusahaan energi Ukraina.
Trump menggambarkan pembicaraannya dengan Zelensky sebagai “sempurna” dan menuduh DPR pimpinan Partai Demokrat melakukan penyelidikan yang mengada-ada. [lt/uh]