Diplomat tinggi Rusia di PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa “semakin banyak bukti” yang “menunjukkan bahwa ledakan pipa Nord Stream adalah ulah Amerika.”
Nebenzia mengatakan, “kejahatan keterlaluan ini” dipandu “oleh keinginan egois untuk mengonsolidasikan dominasinya di Eropa, yang sangat membutuhkan sumber daya energi Rusia.”
Perwakilan Amerika John Kelley mengatakan Amerika Serikat “tetap percaya pada penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai fakta-fakta yang terjadi yang dipimpin pemerintah Denmark, Jerman, dan Swedia.”
Kelley mengatakan, Rusia “telah berulang kali mengklaim bahwa mereka mengupayakan penyelidikan yang tidak memihak. Namun, ada upaya prematur untuk menyalahkan negara-negara tertentu.”
“Dewan ini seharusnya mengabaikan tuduhan dan spekulasi dan memungkinkan Denmark, Jerman dan Swedia menuntaskan tugas mereka,” tukasnya.
Rangkaian ledakan terjadi pada 26 September 2022, di pipa gas alam Nord Stream 1 dan Nord Stream 2. [ka/jm]
Forum