Menhan Jerman Boris Pistorius berbicara di sela pertemuan para Menteri Pertahanan di Stockholm menyusul laporan surat kabar New York Times yang mengutip intelijen yang ditinjau oleh pejabat AS, dan mengatakan sebuah kelompok pro-Ukraina kemungkinan adalah pelaku peledakan yang kemudian menjadi isu pertikaian antara pihak Barat dan Rusia pasca invasi Rusia ke Ukraina.
“Kita harus membedakannya secara jelas, apakah itu kelompok Ukraina atau bukan. Jadi, itu bisa atas perintah Ukraina, atau kelompok pro-Ukraina tanpa sepengetahuan pemerintah. Tetapi saya ingatkan juga, agar jangan menyimpulkan secara terburu-buru,” kata Pistorius.
Laporan itu, meskipun tidak mengarah pada keterlibatan resmi Ukraina, datang pada saat Kyiv mendesak sekutu Barat untuk mempercepat pasokan senjata guna mengusir pasukan Rusia.
Penyelidikan sedang berlangsung mengenai penyebab kerusakan jaringan pipa Nord Stream, yang memasok energi Rusia ke Eropa. Pipa itu pecah dan memuntahkan gelembung gas alam ke Laut Baltik September lalu.
Negara-negara Barat yakin ledakan itu disengaja tetapi belum dapat menyimpulkan siapa pelakunya.
Rusia yang sebelumnya menuduh pihak Barat, berdasarkan berita itu pada Rabu, menuntut penyelidikan yang transparan dan pihaknya diikutsertakan.
Sebuah laporan terpisah oleh penyiaran ARD dan harian Zeit dari Jerman pada Selasa mengatakan, penguasa Jerman telah mengidentifikasi kapal yang digunakan untuk operasi sabotase itu. Dikatakan bahwa sekelompok terdiri dari lima laki-laki dan seorang perempuan, menggunakan paspor palsu, telah menyewa sebuah yacht dari perusahaan berbasis di Polandia dan dimiliki oleh warga Ukraina. Tetapi kewarganegaraan pelakunya tidak jelas.
Sementara itu, Menhan Ukraina, Oleksii Reznikov, membantah laporan media pada Rabu bahwa kelompok proUkraina terlibat dalam peledakan jaringan gas Nord Stream di Laut Baltik tahun lalu.
“Menurut saya beritanya agak aneh karena tidak ada hubungannya dengan kami. Dan saya rasa penyelidikan oleh penguasa resmi akan menguraikan setiap rinciannya, karena berita versi ini seperti pujian untuk pasukan khusus kami. Tetapi ini bukan tindakan oleh kami,” ujar Reznikov.
Menhan Pistorius juga mengatakan, ada kemungkinan yang sama besarnya bahwa ini merupakan “operasi false-flag” yang dilakukan guna mengkambinghitamkan Ukraina. False flag adalah tindakan yang dilakukan untuk menyembunyikan pelaku sebenarnya dan menuduh pihak lain sebagai pelakunya. [jm/ka]
Forum