Direktur FBI Christopher Wray memerintahkan peninjauan internal terhadap kemungkinan adanya pelanggaran dalam penyelidikan mantan penasihat keamanan nasional pemerintahan Trump, Michael Flynn, kata biro itu hari Jumat (22/5).
Peninjauan kembali itu akan menyelidiki apakah ada staf FBI saat ini yang terlibat dalam pelanggaran selama penyelidikan. Selain itu juga akan dilakukan evaluasi apakah diperlukan adanya perbaikan dalam kebijakan dan prosedur FBI.
Dalam mengumumkan peninjauan kembali tersebut, FBI, yang sering menjadi sasaran kegusaran Presiden Donald Trump, menerjunkan diri ke dalam kasus yang selama ini dikecam keras oleh para pendukung Trump. Sementara Departemen Kehakiman membela diri terhadap kritik bahwa keputusan terakhirnya untuk menghentikan penuntutan sebenarnya bermotif politik untuk menuruti Trump.
Pengumuman itu menambah penyelidikan internal atas salah satu tandatangan penuntutan oleh penyidik khusus Robert Mueller dalam investigasinya terkait hubungan antara Rusia dan kampanye Trump untuk pemilihan presiden 2016.
Penyelidikan ini menggarisbawahi bagaimana kasus yang tampaknya telah diselesaikan dengan pengakuan bersalah Flynn pada tahun 2017 itu, kini justru membuka jalan bagi perdebatan berlarut-larut yang bermuatan politik. Perdebatan tersebut terkait dengan taktik FBI dan Departemen Kehakiman selama penyelidikan itu dan penyelidikan mengenai dugaan campur tangan Rusia secara lebih luas. [lt/ah]