Direktur Voice of America (VOA), David Ensor sedang berada di Burma dalam upaya merundingkan berbagai persyaratan yang memungkinkan lembaga penyiaran Amerika tersebut bisa membuka kantor biro di negara yang lama terkucil itu.
Ensor hari Senin (4/6) mengadakan pembicaraan awal di ibukota administratif Naypyitaw dengan Ketua DPR Thura Shwe Mann.
Kunjungan itu adalah bagian dari serangkaian inisiatif diplomatik yang bertujuan membuka Burma kepada dunia Barat, setelah puluhan tahun pemerintahan militer yang keras. Pemerintahan militer serta berbagai sanksi ekonomi oleh Barat membuat Burma jauh tertinggal dibanding negara-negara tetangganya dalam perdagangan, HAM dan tanda-tanda lain kehidupan demokratis.
Ensor mengatakan akan menggunakan misi empat hari-nya untuk bertemu sejumlah pejabat inti dalam pemerintahan baru sipil yang berkuasa sejak tahun lalu.
Pemerintah Burma yang baru itu membuka kembali akses ke situs berita VOA tahun lalu, tetapi lembaga penyiaran internasional itu belum pernah mempunyai kehadiran resmi di dalam negara itu sejak Burma merdeka dari Inggris tahun 1948.
Ensor hari Senin (4/6) mengadakan pembicaraan awal di ibukota administratif Naypyitaw dengan Ketua DPR Thura Shwe Mann.
Kunjungan itu adalah bagian dari serangkaian inisiatif diplomatik yang bertujuan membuka Burma kepada dunia Barat, setelah puluhan tahun pemerintahan militer yang keras. Pemerintahan militer serta berbagai sanksi ekonomi oleh Barat membuat Burma jauh tertinggal dibanding negara-negara tetangganya dalam perdagangan, HAM dan tanda-tanda lain kehidupan demokratis.
Ensor mengatakan akan menggunakan misi empat hari-nya untuk bertemu sejumlah pejabat inti dalam pemerintahan baru sipil yang berkuasa sejak tahun lalu.
Pemerintah Burma yang baru itu membuka kembali akses ke situs berita VOA tahun lalu, tetapi lembaga penyiaran internasional itu belum pernah mempunyai kehadiran resmi di dalam negara itu sejak Burma merdeka dari Inggris tahun 1948.