Tautan-tautan Akses

Dituduh Mata-mata, Pria Austria Ditangkap di Afghanistan


FILE - Bendera Taliban berkibar di Dowqarun, Provinsi Razavi Khorasan, Iran, perbatasan Iran dan Afghanistan, 29 Agustus 2021. (Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS)
FILE - Bendera Taliban berkibar di Dowqarun, Provinsi Razavi Khorasan, Iran, perbatasan Iran dan Afghanistan, 29 Agustus 2021. (Majid Asgaripour/WANA (Kantor Berita Asia Barat) via REUTERS)

Seorang pria Austria ditahan di Afghanistan setelah melakukan perjalanan ke negara itu awal tahun ini, kata Kementerian Luar Negeri Austria, Selasa (13/6).

Kementerian tersebut mengonfirmasinya dalam tanggapan email atas pertanyaan tentang kasus bahwa pria tersebut pergi ke Afghanistan pada bulan Mei dan ditangkap di sana. Kementerian itu menyebutkan bahwa Austria telah lama memperingatkan agar warga negaranya tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Austria tidak mengidentifikasi pria itu atau memberi rincian lebih lanjut, dengan alasan perlindungan data, tetapi mengatakan bahwa mereka telah "secara aktif mencari solusi" sejak mengetahui penangkapan itu dan melakukan kontak rutin dengan keluarganya.

Harian Austria Der Standard, yang pertama kali melaporkan kasus tersebut, mengatakan pria itu adalah seorang ekstremis sayap kanan berusia 80-an dan merupakan salah seorang pendiri partai kecil sayap kanan yang dilarang pada tahun 1988, Partai Nasional Demokrat.

Menurut harian itu, ia telah ditahan selama beberapa minggu, tak lama setelah sebuah majalah sayap kanan menerbitkan artikel yang ditulisnya dan berjudul "Liburan bersama Taliban" di mana dia memberikan pandangan positif tentang kehidupan di Afghanistan di bawah kekuasaan Taliban. Menurut laporan itu, ia dituduh melakukan tindakan mata-mata dan neo-Nazi Austria mengumumkan kasusnya melalui aplikasi pesan Telegram.

Taliban merebut Afghanistan pada Agustus 2021 ketika pasukan AS dan NATO berada pada minggu-minggu terakhir penarikan diri mereka dari negara itu setelah 20 tahun perang.

Menurut Der Standard, orang Austria itu – yang diidentifikasi hanya sebagai Herbert F. – telah sering bepergian ke lokasi berbahaya, mengunjungi Afghanistan pada 1980-an dan, beberapa tahun lalu, mengunjungi suku Kurdi yang berperang melawan ISIS di Suriah utara. [ab/ka]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG