Dalam pernyataan hari Rabu (26/11), Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara itu mengatakan bahwa krisis tidak akan dapat diselesaikan secara militer dan mengutuk meningkatnya kekerasan di sana.
Mereka juga mendukung Bernardino Leon, utusan khusus PBB untuk Libya, dan mendesak semua pihak terkait agar bekerjasama dengan Leon untuk memulai lagi proses politik yang inklusif.
Badan PBB itu juga mengutuk berbagai pelanggaran HAM yang terus berlanjut di Libya, aksi kekerasan terhadap warga sipil, dan intimidasi terhadap warga dan personil PBB.
Libya dilanda kekerasan sejak tergulingnya diktator Moammar Gaddafi tahun 2011. Militer negara itu menghadapi perlawanan dari banyak kelompok Islamis, kesukuan dan wilayah dalam beberapa bulan ini.