Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo mengaku bangga menerima penghargaan tertinggi tingkat nasional di bidang lingkungan hidup tersebut. Penyerahan Penghargaan Adipura diberikan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) yang sejak tahun 2000 ditetapkan oleh PBB jatuh pada setiap 5 Juni.
Usai mengikuti penyerahan Penghargaan Adipura di Istana Presiden Selasa pagi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melanjutkan kegiatan resminya dengan menggelar serah terima Penghargaan Adipura tersebut di Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta. Dihadiri jajaran pemerintah provinsi dan ke empat Walikota yang berhak meraih Adipura tahun ini.
“Ada timnya tingkat nasional yang menilai, kemudian ada plakat Adipura untuk pasar terbaik Jakarta Barat, plakat Adipura untuk taman kota Jakarta Pusat sebagai taman kota terbaik. Selain itu, DKI Jakarta menerima status lingkungan hidup daerah predikat terbaik tingkat nasional, yang tadi saya terima dari Bapak Presiden,” papar Fauzi Bowo.
Gubernur Fauzi Bowo mengaku bangga atas pencapaian yang diraih dalam penghargaan tertinggi tingkat nasional di bidang lingkungan hidup tersebut. Ia mengatakan, “Percayalah, ini akan memotivasi warga Jakarta, untuk melanjutkan lifestyle , peransertanya yang sudah menunjukkan keberhasilan ini di masa mendatang. Car Free Day kita gelar tiap minggu, kita juga mulai melakukan penghematan energi.”
Keempat wilayah kota yang berhasil meraih piala Adipura yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sedangkan Jakarta Barat, berhasil meraih sertifikat Adipura.
Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam penataan dan pelestarian lingkungan di wilayahnya direspon cukup positif warga DKI.
Ibu Nurjanah (37 tahun) warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengatakan, tidak sia-sia warga melakukan gotong royong tiap Jumat, antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan rukun tetangga (RT) juga cukup aktif. Ia mengatakan, “PSN kita tiap Jumat melibatkan warga, RT di situ juga aktif.”
Sementara, Mutiara (33 tahun) warga Jakarta Pusat mengatakan, di wilayahnya memiliki bank sampah,warga juga melakukan daur ulang sampah plastik. Menurut Mutiara, kelompok warga, khususnya perempuan memanfaatkan taman kota di wilayah Jakarta Pusat untuk kegiatan-kegiatan kampanye lingkungan, salah satunya dan berpameran kerajinan dari usaha daur ulang sampah plastik oleh ibu-ibu dan remaja perempuan yang bernilai ekonomi tinggi.
“Kalau ada bazaar itu kita keluarin, ada tas, dompet, tempat tisu, pigura,“ ujar Mutiara.
Mutiara menambahkan, pendidikan lingkungan dengan metode bermain telah mulai digalakkan pula di wilayahnya, terutama kepada anak-anak yang telah masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Beberapa langkah yang dinilai berhasil dilakukan oleh Pemprov DKI terkait program lingkungan hidup, antara lain konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji, melakukan aksi Jumat bersih, memanfaatkan program Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), termasuk kotribusi warga kota yang mulai tumbuh terhadap kawasan dilarang merokok (KDM).
Prestasi yang juga cukup menggembirakan bagi Pemprov DKI adalah, Penghargaan Adipura kepada sekolah dasar SDN 05 Sungai Bambu Jakarta Utara yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
Dalam Siaran pers pihak Istana Kepresidenan menyebutkan (5/6), seluruh Penghargaan Adipura diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Tahun 2012 ini ada 10 kota yang meraih piala Adipura. Ke-10 kota tersebut yakni, Tanggerang, Palembang, 4 wilayah kota di DKI Jakarta, Semarang, Malang, Balikpapan dan Medan.
Walikota Medan Rahudman Harahap mengatakan, “Ini menjadi motivasi masyarakat Kota Medan, (penghargaan) ini milik masyarakat, bukan milik Walikota.Ini dapat karena masyarakat mampu ikut berpartisipasi.”
Medan memperoleh penghargaan dan Piala Adipura kategori Kota Metropolitan.1 Juli 2012 mendatang Kota Medan merayakan ulang tahunnya yang ke-422.
Para praktisi lingkungan mengatakan, Penghargaan Adipura merupakan salah satu program yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk membantu pemerintah daerah, kota/kabupaten serta provinsi dalam meningkatkan kemampuannya untuk pengelolaan lingkungan hidup dalam mencapai kualitas terbaik Tata Praja Lingkungan.
Kebersihan kota menjadi salah satu faktor kunci memenangkan Penghargaan Adipura, beberapa penilaian lain penghijauan, fasilitas umum, terminal, pasar, sekolah, saluran air, dan lain sebagainya. Para pakar mengatakan, pola hidup dan kontribusi warga kota untuk lebih tertib dan disiplin sangat membantu kebijakan pemerintahan di sebuah wilayah, terutama di kota-kota dengan jumlah penduduk yang besar atau kota metropolitan.
Usai mengikuti penyerahan Penghargaan Adipura di Istana Presiden Selasa pagi, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo melanjutkan kegiatan resminya dengan menggelar serah terima Penghargaan Adipura tersebut di Balaikota Jalan Medan Merdeka Selatan Jakarta. Dihadiri jajaran pemerintah provinsi dan ke empat Walikota yang berhak meraih Adipura tahun ini.
“Ada timnya tingkat nasional yang menilai, kemudian ada plakat Adipura untuk pasar terbaik Jakarta Barat, plakat Adipura untuk taman kota Jakarta Pusat sebagai taman kota terbaik. Selain itu, DKI Jakarta menerima status lingkungan hidup daerah predikat terbaik tingkat nasional, yang tadi saya terima dari Bapak Presiden,” papar Fauzi Bowo.
Gubernur Fauzi Bowo mengaku bangga atas pencapaian yang diraih dalam penghargaan tertinggi tingkat nasional di bidang lingkungan hidup tersebut. Ia mengatakan, “Percayalah, ini akan memotivasi warga Jakarta, untuk melanjutkan lifestyle , peransertanya yang sudah menunjukkan keberhasilan ini di masa mendatang. Car Free Day kita gelar tiap minggu, kita juga mulai melakukan penghematan energi.”
Keempat wilayah kota yang berhasil meraih piala Adipura yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Utara. Sedangkan Jakarta Barat, berhasil meraih sertifikat Adipura.
Upaya Pemprov DKI Jakarta dalam penataan dan pelestarian lingkungan di wilayahnya direspon cukup positif warga DKI.
Ibu Nurjanah (37 tahun) warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengatakan, tidak sia-sia warga melakukan gotong royong tiap Jumat, antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan rukun tetangga (RT) juga cukup aktif. Ia mengatakan, “PSN kita tiap Jumat melibatkan warga, RT di situ juga aktif.”
Sementara, Mutiara (33 tahun) warga Jakarta Pusat mengatakan, di wilayahnya memiliki bank sampah,warga juga melakukan daur ulang sampah plastik. Menurut Mutiara, kelompok warga, khususnya perempuan memanfaatkan taman kota di wilayah Jakarta Pusat untuk kegiatan-kegiatan kampanye lingkungan, salah satunya dan berpameran kerajinan dari usaha daur ulang sampah plastik oleh ibu-ibu dan remaja perempuan yang bernilai ekonomi tinggi.
“Kalau ada bazaar itu kita keluarin, ada tas, dompet, tempat tisu, pigura,“ ujar Mutiara.
Mutiara menambahkan, pendidikan lingkungan dengan metode bermain telah mulai digalakkan pula di wilayahnya, terutama kepada anak-anak yang telah masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini).
Beberapa langkah yang dinilai berhasil dilakukan oleh Pemprov DKI terkait program lingkungan hidup, antara lain konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji, melakukan aksi Jumat bersih, memanfaatkan program Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), termasuk kotribusi warga kota yang mulai tumbuh terhadap kawasan dilarang merokok (KDM).
Prestasi yang juga cukup menggembirakan bagi Pemprov DKI adalah, Penghargaan Adipura kepada sekolah dasar SDN 05 Sungai Bambu Jakarta Utara yang berhasil meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat nasional.
Dalam Siaran pers pihak Istana Kepresidenan menyebutkan (5/6), seluruh Penghargaan Adipura diserahkan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara.
Tahun 2012 ini ada 10 kota yang meraih piala Adipura. Ke-10 kota tersebut yakni, Tanggerang, Palembang, 4 wilayah kota di DKI Jakarta, Semarang, Malang, Balikpapan dan Medan.
Walikota Medan Rahudman Harahap mengatakan, “Ini menjadi motivasi masyarakat Kota Medan, (penghargaan) ini milik masyarakat, bukan milik Walikota.Ini dapat karena masyarakat mampu ikut berpartisipasi.”
Medan memperoleh penghargaan dan Piala Adipura kategori Kota Metropolitan.1 Juli 2012 mendatang Kota Medan merayakan ulang tahunnya yang ke-422.
Para praktisi lingkungan mengatakan, Penghargaan Adipura merupakan salah satu program yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup RI untuk membantu pemerintah daerah, kota/kabupaten serta provinsi dalam meningkatkan kemampuannya untuk pengelolaan lingkungan hidup dalam mencapai kualitas terbaik Tata Praja Lingkungan.
Kebersihan kota menjadi salah satu faktor kunci memenangkan Penghargaan Adipura, beberapa penilaian lain penghijauan, fasilitas umum, terminal, pasar, sekolah, saluran air, dan lain sebagainya. Para pakar mengatakan, pola hidup dan kontribusi warga kota untuk lebih tertib dan disiplin sangat membantu kebijakan pemerintahan di sebuah wilayah, terutama di kota-kota dengan jumlah penduduk yang besar atau kota metropolitan.