Pembocoran dokumen besar-besaran mengenai rekening bank di luar negeri dari sebuah firma hukum Panama mengungkap informasi lebih banyak mengenai hubungan keluarga pemimpin senior Partai Komunis China termasuk presiden negara itu.
China minggu ini segera membungkam setiap pembahasan mengenai apa yang disebut Dokumen Panama dan informasi mengenai penggunaan tempat perlindungan pajak bagi keluarga sekurangnya delapan anggota dan mantan anggota Komite Tetap Politbiro, pembuat keputusan tertinggi partai itu. Tapi pengungkapan oleh Konsorsium Wartawan Penyelidik Internasional/ ICIJ terus mengalir.
Hari Rabu ICIJ mengatakan termasuk di antara keluarga pemimpin China yang mempunyai simpanan di luar negeri adalah Deng Jiagui ipar Presiden Xi Jinping; Lee Shing Put menantu anggota Komite Tetap Zhang Gaoli; Zeng Qinghuai saudara laki-laki mantan wakil presiden Zeng Qinghong dan Li Xiaolin anak perempuan mantan perdana menteri Li Peng.
Kekayaan besar yang dikumpulkan oleh keluarga anggota-anggota partai yang berkuasa di China itu sejak lama menjadi keprihatinan besar di China tapi juga topik diskusi yang dikontrol ketat.
Meskipun penerbitan China bungkam mengenai laporan Dokumen Panama itu, harian yang didukung oleh partai yang populer, Global Times, menerbitkan sebuah tinjauan dalam bahasa Inggris dan China minggu ini yang menuduh pembocoran dokumen besar-besaran itu hampir seluruhnya berfokus pada para pemimpin non Barat.
Menurut dokumen-dokumen yang diperoleh ICIJ, Deng Jiagui menjadi satu-satunya direktur dan pemegang saham sebuah perusahaan yang dijadikan alat transaksi tahun 2004 dan dua lagi tahun 2009. Perusahaan-perusahaan yang tidak punya kegiatan berada dalam daftar inventaris Mossack Fonseca, firma hukum yang menjadi pusat pembocoran dokumen tersebut. ICIJ mengatakan begitu Xi Jinping menjadi presiden tahun 2013 perusahaan-perusahaan itu tidak aktif. [my]