Hari Rabu (8/7), DPR South Carolina akan mulai memperdebatkan sebuah RUU untuk menurunkan bendera Konfederasi era Perang Saudara dari halaman gedung DPR negara bagian itu, yang telah berkibar selama lebih dari 50 tahun.
RUU yang didukung oleh Partai Demokrat dan Partai Republik itu, disetujui dengan suara besar, 36 banding 3, oleh Senat negara bagian, pada hari Selasa.
Penduduk dan politisi di South Carolina, termasuk Gubernur dari Partai Republik, Nikki Haley, menuntut agar bendera itu diturunkan setelah seorang warga kulit putih yang rasis dituduh membantai sembilan jemaah gereja kulit hitam Emanuel African Methodist Episcopaldi Charleston pada tanggal 17 Juni lalu.
Tertuduh si penembak gereja, Dylann Roof, membawa bendera itu sebelum melakukan pembunuhan.
Penentang bendera Konfederasi menyebut bendera tersebut sebagai simbol supremasi kulit putih dan perlawanan negara-negara bagian di selatan terhadap Perang Saudara tahun 1860-an, untuk tetap melestarikan perbudakan.
Pendukung bendera Konfederasi berkilah bahwa itu adalah simbol sejarah dan kebanggaan terhadap warisan budaya keluarga mereka, bukan perbudakan.
