Film arahan Ziad Doueiri “The Insult” adalah salah satu pemenang nominasi Oscar tahun ini dalam kategori Film Asing. Film tersebut, yang sebagian besar merupakan drama di ruang sidang, menyorot perpecahan budaya, agama dan politik yang telah ada di Lebanon sejak 1948.
Doueiri mengemukakan kepada VOA tentang kenyataan pahit yang menyentuh dan pesan rekonsiliasi antara Muslim dan Kristen dalam film itu
Ziad Doueiri sangat bersemangat dengan karyanya. Ceritanya tentang perang mulut antara dua pria dari dua latar belakang etnis dan agama yang berbeda di Beirut, Lebanon, mengungkapkan kecemasan tentang negaranya, yang ia rasakan terpecah belah dan belum bisa menerima masa lalunya.
Baca juga: Film tentang Serangan Teroris di Kenya Raih Nominasi Oscar
Sebagai pembuat film, Doueiri tidak asing dengan kontroversi. Film sebelumnya, “The Attack,” dilarang di 22 negara, termasuk Lebanon, karena pengambilan gambarnya dilakukan di Israel.
Dia mengatakan “The Insult” juga telah diboikot di beberapa negara Arab, termasuk Yordania dan wilayah Palestina. Meskipun salah satu aktor utama yang memainkan peran orang Palestina mendapat penghargaan besar di festival film Venesia untuk aktor pria terbaik.
Doueiri, yang dibesarkan dalam keluarga sayap kiri Lebanon yang pro-Palestina, mengatakan filmnya menawarkan sebuah studi yang seimbang antara orang Kristen Lebanon dan Muslim Palestina. [as/al]