Dua anggota Kongres AS melakukan kunjungan mendadak ke ibu kota Afghanistan, Kabul, hari Selasa. Mereka mengatakan melakukan kunjungan untuk menilai upaya evakuasi yang sedang berlangsung dan untuk menekan Presiden AS Joe Biden agar memperpanjang tenggat 31 Agustus bagi penarikan pasukan AS yang tersisa dari Afghanistan.
“Kami melakukan kunjungan ini secara rahasia, membicarakan ini hanya setelah kami berangkat, untuk meminimalkan risiko dan gangguan terhadap orang-orang di lapangan, dan karena kami di sana untuk mengumpulkan informasi, bukan untuk pamer,” kata pernyataan bersama dari Seth Moulton, anggota Kongres dari partai Demokrat, dan Peter Meijer, anggota Kongres dari partai Republik.
Kedua legislator itu, yang menjadi anggota Komite Angkatan Bersenjata di DPR, melansir pernyataan mereka setelah terbang keluar Kabul dengan pesawat carter. Keduanya mengatakan bahwa dalam pandangan mereka, setelah melihat situasi secara langsung dan berbicara dengan para komandan di lapangan, “kita tidak akan mengeluarkan semua orang tepat pada waktunya.”
Biden, Selasa (24/8) mengatakan ia mengharapkan misi evakuasi dapat dituntaskan pada akhir bulan ini.
Ketua DPR Nancy Pelosi mengeluarkan pernyataan hari Selasa (24/8) yang menyebutkan perjalanan ke daerah itu oleh para anggota DPR akan mengalihkan sumber daya dari operasi evakuasi.
“Mengingat mendesaknya situasi ini, keinginan sejumlah anggota untuk bepergian ke Afghanistan dan daerah-daerah sekitarnya dapat dipahami dan mencerminkan prioritas tinggi yang kita tempatkan pada nyawa mereka yang berada di lapangan,” kata Pelosi
. “Akan tetapi, saya menulis untuk menegaskan bahwa Departemen Pertahanan dan Departemen Luar Negeri telah meminta agar para anggota tidak bepergian ke Afghanistan dan daerah lainnya selama masa berbahaya ini. Memastikan evakuasi yang aman dan tepat waktu bagi individu-individu yang berisiko, membutuhkan fokus dan perhatian penuh dari militer dan tim diplomatik AS di lapangan di Afghanistan,” lanjut Pelosi.
Associated Press mengutip seorang pejabat senior AS yang mengatakan pemerintahan Biden menganggap kunjungan Moulton dan Meijer tidak membantu, dan sejumlah pejabat lain mengatakan ini dianggap sebagai gangguan bagi pasukan yang ditugaskan untuk mengamankan bandara guna memfasilitasi penerbangan evakuasi.
Puluhan ribu orang telah berupaya meninggalkan Afghanistan sejak Taliban merebut kontrol awal bulan ini. Lebih dari 70 ribu orang telah dievakuasi tetapi massa masih berkerumun di bandara. Orang-orang lainnya di Kabul dan tempat-tempat lain di Afghanistan belum dapat mencapai lokasi tersebut.
Sementara itu Korea Selatan, Rabu (25/8) mengumumkan rencana untuk mengevakuasi sekitar 380 orang yang mendukung aktivitas resmi negara itu di Afghanistan. [uh/ab]