“Bom mobil yang pertama ditabrakkan ke kompleks gedung pemerintah setempat dimana terdapat kantor-kantor administrasi dan segera setelah petugas pertolongan pertama datang dari gedung-gedung sekitarnya, seorang lagi pembom bunuh diri dengan mobil yang lari kencang meledakkan dirinya,” kata saksi mata Abdullahi Daahir.
Seorang lagi saksi mata mengatakan kepada VOA Bahasa Somalia dengan syarat namanya jangan disebut bahwa sopir bom mobil yang kedua adalah seorang perempuan.
“Ketika ledakan pertama terjadi, saya berada di retoran teh di dekatnya. Saya keluar untuk melihat apa yang telah terjadi. Saya melihat mobil dengan seorang sopir perempuan dengan ikat kepala yang merah lari kencang ke arah kami, dan kemudian, saya segera menyeberang jalan, lalu ledakan kedua terjadi,” katanya.
“Saya melihat lebih dari 18 mayat. Para korban jiwa, antara lain, siswa, pedagang setempat yang berada di pasar di dekatnya tetapi sebagian besar dari mereka adalah satpam kompleks gedung pemerintah setempat,” katanya menambahkan.
Para pejabat Puntland telah mengukuhkan bahwa serangan teroris itu menewaskan lebih dari 20 orang. [gp]
