Menteri Pertahanan Abdul Rahim Wardak dan Menteri Dalam Negeri Bismullah Mohammadi dicopot dari jabatannya setelah parlemen Afghanistan mengecam mereka karena gagal menciptakan keamanan di negeri itu dan melindungi para pejabat tinggi. Parlemen juga menuduh kedua menteri itu melakukan korupsi.
Abdul Raouf Abrahimi, ketua majelis rendah parlemen Afghanistan, mengatakan, kedua menteri itu tidak lagi mendapat kepercayaan dari parlemen.
Abrahimi mengatakan meminta Presiden Karzai menunjuk orang-orang baru untuk mengisi jabatan itu.
Parlemen menuduh menteri pertahanan dan menteri dalam negeri tidak mampu menghentikan serangkaian penembakan lintas perbatasan dan serangan roket dari Pakistan barat laut. Garis perbatasan yang tidak jelas antara kedua negara itu menjadi tempat tinggal bagi berbagai kelompok militan untuk menyerang baik Pakistan maupun Afghanistan.
Tindakan DPR itu dikeluarkan selagi Afghanistan bergegas membangun pasukan keamanannya untuk mempersiapkan diri menjelang penarikan mundur pasukan tempur internasional tahun 2014.
Mantan anggota Komisi Ekonomi Nasional Afghanistan dan sekarang analis independen Daud Sultanzai mengatakan, penggantian kedua menteri itu akan membuat kondisi lebih sulit dan berkurangnya waktu bagi Presiden Karzai untuk menyiapkan negara itu memasuki masa peralihan.
“Saya rasa pencopotan kedua menteri utama itu dari jabatan mereka pasti akan berdampak pada kesiapan keamanan negara itu, paling tidak dalam hal perencanaan dan kepemimpinan,” papar Sultanzai.
Banyak hal akan ditentukan pada apa yang akan dilakukan Presiden Karzai. Ketika mosi tidak percaya serupa dikeluarkan pada masa lampau, ia tetap mempertahankan pejabat-pejabat itu dalam kapasitas sementara.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Presiden Karzai akan membuat keputusan setelah sidang kabinet tentang keamanan nasional hari Minggu.
Meskipun ada peningkatan rekrutmen tentara Afghanistan, dan kehadiran pasukan internasional, jumlah serangan kelompok militan bertambah tahun ini, dan situasi di sepanjang perbatasan dengan Pakistan memburuk.
Pemerintah Afghanistan mengatakan militer Pakistan berada di balik serangkaian serangan di wilayah itu, yang katanya telah mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas dan kehilangan tempat tinggal. Pakistan mengatakan, pihaknya hanya menyerang kelompok-kelompok anti-Pakistan.
Menteri Pertahanan Wardak mengatakan sebelum dikeluarkannya mosi tidak percaya hari Sabtu ia telah mengirim pasukan tambahan ke wilayah perbatasan Afghanistan sebelah timur, serta artileri jarak jauh dan amunisi.
Pakistan dan Afghanistan saling tuduh tidak berbuat cukup untuk membasmi kantong-kantong kelompok militan di dalam wilayah perbatasan mereka.
Abdul Raouf Abrahimi, ketua majelis rendah parlemen Afghanistan, mengatakan, kedua menteri itu tidak lagi mendapat kepercayaan dari parlemen.
Abrahimi mengatakan meminta Presiden Karzai menunjuk orang-orang baru untuk mengisi jabatan itu.
Parlemen menuduh menteri pertahanan dan menteri dalam negeri tidak mampu menghentikan serangkaian penembakan lintas perbatasan dan serangan roket dari Pakistan barat laut. Garis perbatasan yang tidak jelas antara kedua negara itu menjadi tempat tinggal bagi berbagai kelompok militan untuk menyerang baik Pakistan maupun Afghanistan.
Tindakan DPR itu dikeluarkan selagi Afghanistan bergegas membangun pasukan keamanannya untuk mempersiapkan diri menjelang penarikan mundur pasukan tempur internasional tahun 2014.
Mantan anggota Komisi Ekonomi Nasional Afghanistan dan sekarang analis independen Daud Sultanzai mengatakan, penggantian kedua menteri itu akan membuat kondisi lebih sulit dan berkurangnya waktu bagi Presiden Karzai untuk menyiapkan negara itu memasuki masa peralihan.
“Saya rasa pencopotan kedua menteri utama itu dari jabatan mereka pasti akan berdampak pada kesiapan keamanan negara itu, paling tidak dalam hal perencanaan dan kepemimpinan,” papar Sultanzai.
Banyak hal akan ditentukan pada apa yang akan dilakukan Presiden Karzai. Ketika mosi tidak percaya serupa dikeluarkan pada masa lampau, ia tetap mempertahankan pejabat-pejabat itu dalam kapasitas sementara.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya, Presiden Karzai akan membuat keputusan setelah sidang kabinet tentang keamanan nasional hari Minggu.
Meskipun ada peningkatan rekrutmen tentara Afghanistan, dan kehadiran pasukan internasional, jumlah serangan kelompok militan bertambah tahun ini, dan situasi di sepanjang perbatasan dengan Pakistan memburuk.
Pemerintah Afghanistan mengatakan militer Pakistan berada di balik serangkaian serangan di wilayah itu, yang katanya telah mengakibatkan sejumlah warga sipil tewas dan kehilangan tempat tinggal. Pakistan mengatakan, pihaknya hanya menyerang kelompok-kelompok anti-Pakistan.
Menteri Pertahanan Wardak mengatakan sebelum dikeluarkannya mosi tidak percaya hari Sabtu ia telah mengirim pasukan tambahan ke wilayah perbatasan Afghanistan sebelah timur, serta artileri jarak jauh dan amunisi.
Pakistan dan Afghanistan saling tuduh tidak berbuat cukup untuk membasmi kantong-kantong kelompok militan di dalam wilayah perbatasan mereka.