Kantor Jaksa Penuntut Belgia mengatakan seorang bersenjata pisau menikam dua polisi di Brussels hari Rabu (5/10), serangan yang mungkin terkait teror.
Insiden ini merupakan serangan terbaru terhadap polisi di negara yang telah berada dalam kondisi waspada tinggi sejak tewasnya 32 orang dalam serangan bom bunuh diri terhadap bandara dan stasiun kereta api bawah tanah tanggal 22 Maret lalu.
Dalam pernyataannya Kantor Jaksa Penuntut Federal mengatakan dua polisi di pemukiman Schaerbeek – Brussels diserang Rabu siang di sebuah jalan, oleh seorang laki-laki bersenjata pisau.
Seorang polisi lain yang berpatroli di daerah itu melumpuhkan pelaku, yang ditembak di bagian kaki sebelum akhirnya ditangkap. Dalam operasi itu, polisi ketiga menderita cedera ringan.
Media pemerintah RTBF mengatakan penyerang menikam seorang polisi di bagian leher dan lainnnya di bagian perut, dan mematahkan hidung polisi ketiga yang menembaknya.
Tersangka penikam diidentifikasi sebagai Hicham D – seorang warga Belgia berusia 43 tahun.
Juru bicara kantor kejaksaan itu – Eric Van Der Sypt – mengatakan kepada Associated Press, “kami punya alasan bahwa insiden itu terkait teror”, tetapi menolak menjelaskan alasan itu.
Dalam penggeledahan di rumah tersangka, polisi tidak menemukan senjata api atau bahan peledak.
Suratkabar Le Soir – mengutip sumber-sumber di kantor kejaksaan – mengatakan tersangka adalah mantan anggota tentara Belgia yang berhenti tahun 2009, dan diketahui memiliki kontak dengan orang-orang yang pergi ke Suriah untuk bertempur bersama ISIS. [em/ii]