Dua mantan komandan ISIS, yang baru-baru ini membelot ke pihak berwenang di Afghanistan, mengaku kepada VOA Ashna TV bahwa mereka bergabung dengan kelompok ekstremis itu bukan karena ideologi, melainkan karena uang.
Pengungkapan itu, menurut analis, menggarisbawahi perbedaan antara mereka yang bergabung dengan ISIS di Suriah dan Irak, dan para pejuang di Afghanistan. Kenyataan itu juga menegaskan, ISIS adalah kelompok yang rumit dan beroperasi secara berbeda di tiap wilayah.
Kedua laki-laki itu, mantan Taliban, mengatakan tidak memiliki kontak dengan ISIS di Suriah dan tidak mendukung ide ISIS menyebarkan kekhalifahan di seluruh dunia.
VOA tidak bisa memverifikasi secara independen keterangan Arabistan dan sejawatnya sesama bekas komandan ISIS Zaitoon. Keduanya diwawancara di satu kawasan perumahan nyaman yang disediakan intelijen Afghanistan. Namun, pejabat-pejabat resmi maupun kesukuan mengukuhkan kepada VOA bahwa kedua laki-laki pernah bekerja untuk ISIS. [ka/al]