Dua sekolah di ibu kota Afghanistan, Kabul, Selasa (19/4), menjadi target serangan bom. Polisi menyatakan, sedikitnya enam orang tewas dan 11 lainnya cedera akibat serangan yang terjadi di kawasan yang sebagian besar penduduknya adalah warga Syiah itu.
Menurut juru bicara kepolisian Kabul, Khalid Zadran, jumlah korban diperkirakan akan meningkat,
Serangan pertama terjadi di Sekolah Menengah Abdul Rahim Shaheed di lingkungan Dasht-e-Barchi di Kabul. Serangan berikutnya terjadi dekat sebuah sekolah lain yang terletak beberapa kilometer dari sekolah pertama.
Jumlah korban sebetulnya masih simpang siur. Sejumlah penjaga di sebuah jalan sempit yang mengarah ke sekolah pertama mengaku kepada Associated Press bahwa mereka melihat 10 korban. Di dalam sekolah itu, seorang jurnalis video Associated Press melihat dinding-dinding berlumuran darah, buku catatan yang terbakar, dan sepatu anak-anak.
Pasukan keamanan Taliban dilaporkan terlihat berusaha mengamankan lokasi. Kawasan di sekitar sekolah yang menjadi sasaran pengeboman dinyatakan tertutup sementara untuk umum.
Beberapa saksi mata mengatakan, seorang pelaku serangan bom bunuh diri beraksi di dalam kompleks Sekolah Menengah Abdul Rahim Shaheed yang berlantai dua dapat menampung hingga 1.000 siswa. Belum diketahui pasti berapa banyak anak yang berada di sekolah itu pada saat ledakan terjadi.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, sekolah itu hanya mengajar siswa hingga kelas enam setelah penguasa garis keras Taliban Afghanistan kembali berjanji untuk mengizinkan semua anak perempuan bersekolah.
Belum ada yang mengaku bertanggung jawab. Daerah itu di masa lalu kerap menjadi sasaran kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan ISIS. Mereka menganggap Muslim Syiah sebagai orang sesat. [ab/uh]