BEIJING —
Media pemerintah dan seorang pejabat mengatakan bahwa seorang pria yang tidak dapat mendaftarkan anak keempatnya karena ia tidak membayar denda akibat melanggar aturan keluarga berencana yang ketat menusuk dua petugas pemerintah sampai tewas dan melukai empat lainnya.
Insiden ini menggambarkan betapa tidak populernya kebijakan keluarga berencana di China, lebih dari 30 tahun setelah negara tersebut membatasi sebagian besar pasangan di perkotaan untuk hanya memiliki satu anak dan dua anak untuk keluarga di pedesaan.
Seorang pejabat dari kantor keluarga berencana di wilayah selatan China, Guangxi, mengatakan pria tersebut menderita sakit mental. Pejabat itu mengatakan salah satu dari empat pekerja yang terluka mendapati tangannya tersayat.
Kantor berita Xinhua mengatakan pria itu diberitahu oleh kantor tersebut Senin bahwa ia tidak dapat mendaftarkan anaknya karena ia tidak membayar penalti, kemudian ia kembali Selasa (23/7) dan menyerang enam pegawai. (AP)
Insiden ini menggambarkan betapa tidak populernya kebijakan keluarga berencana di China, lebih dari 30 tahun setelah negara tersebut membatasi sebagian besar pasangan di perkotaan untuk hanya memiliki satu anak dan dua anak untuk keluarga di pedesaan.
Seorang pejabat dari kantor keluarga berencana di wilayah selatan China, Guangxi, mengatakan pria tersebut menderita sakit mental. Pejabat itu mengatakan salah satu dari empat pekerja yang terluka mendapati tangannya tersayat.
Kantor berita Xinhua mengatakan pria itu diberitahu oleh kantor tersebut Senin bahwa ia tidak dapat mendaftarkan anaknya karena ia tidak membayar penalti, kemudian ia kembali Selasa (23/7) dan menyerang enam pegawai. (AP)