Para wakil kota dari Brazil, Uni Emirat Arab, Rusia dan Turki berkumpul di Paris hari Rabu (27/11) untuk mengetahui kota mana yang akan menjadi tuan rumah World Expo 2020. Yang dipertaruhkan adalah miliaran dolar dalam investasi, pariwisata dan kesempatan menjadi pusat perhatian global.
Dubai mengadakan pesta kembang api, setelah kota di Uni Emirat Arab dipastikan memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah World Expo 2020, dan menjadi kota pertama di Timur Tengah untuk mengatur acara World Expo.
Dubai mengalahkan pesaing lainnya, yaitu kota Izmir di Turki, Sao Paulo di Brazil, dan Yekaterinburg di Rusia, setelah melalui tiga putaran pemungutan suara oleh delegasi dari 168 negara anggota Biro Internasional des Expositions (BIE) di Paris.
Meskipun World Expo tidak lagi sepopuler peristiwa-peristiwa global lainnya seperti Olimpiade atau Piala Dunia, World Expo ini tetap merupakan kesempatan bagi jutaan orang dari seluruh dunia untuk membahas dan melihat bisnis masa depan.
Pihak penyelenggara di Dubai memperkirakan terpilihnya Dubai untuk menjadi tuan rumah Expo 2020 akan menghasilkan uang 23 miliar dollar antara 2015 hingga 2021, atau 24 persen PDB kota itu.
Mesin pencari raksasa Google menandai kemenangan Dubai itu dengan mengubah logonya di halaman pencarian versi lokal di sana. Logo itu telah terpasang di seluruh pelosok kota selama berbulan-bulan di mobil polisi, kantung belanja, bagian depan toko, taksi, tanda terima, gedung pemerintah dan bahkan di sebuah bendera di Gunung Kilimanjaro.
Pihak berwenang Dubai mengatakan total pendanaan untuk acara selama enam bulan itu mencapai 8,4 miliar dollar. Mereka memperkirakan berbagai proyek perumahan dan komersial baru disekitar lokasi pameran akan membuka 277.000 lowongan kerja, terutama di sektor perhotelan dan konstruksi.
Biro Internasional des Expositions (BIE), badan antar-pemerintah yang berbasis di Paris yang telah menyelenggarakan World Expo sejak tahun 1928.
World Expo tahun depan dijadwalkan berlangsung di Milan pada tahun 2015. Tahun lalu kota Astana di Kazakhstan, terpilih menjadi tuan rumah World Expo pada tahun 2017.
Dubai mengadakan pesta kembang api, setelah kota di Uni Emirat Arab dipastikan memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah World Expo 2020, dan menjadi kota pertama di Timur Tengah untuk mengatur acara World Expo.
Dubai mengalahkan pesaing lainnya, yaitu kota Izmir di Turki, Sao Paulo di Brazil, dan Yekaterinburg di Rusia, setelah melalui tiga putaran pemungutan suara oleh delegasi dari 168 negara anggota Biro Internasional des Expositions (BIE) di Paris.
Meskipun World Expo tidak lagi sepopuler peristiwa-peristiwa global lainnya seperti Olimpiade atau Piala Dunia, World Expo ini tetap merupakan kesempatan bagi jutaan orang dari seluruh dunia untuk membahas dan melihat bisnis masa depan.
Pihak penyelenggara di Dubai memperkirakan terpilihnya Dubai untuk menjadi tuan rumah Expo 2020 akan menghasilkan uang 23 miliar dollar antara 2015 hingga 2021, atau 24 persen PDB kota itu.
Mesin pencari raksasa Google menandai kemenangan Dubai itu dengan mengubah logonya di halaman pencarian versi lokal di sana. Logo itu telah terpasang di seluruh pelosok kota selama berbulan-bulan di mobil polisi, kantung belanja, bagian depan toko, taksi, tanda terima, gedung pemerintah dan bahkan di sebuah bendera di Gunung Kilimanjaro.
Pihak berwenang Dubai mengatakan total pendanaan untuk acara selama enam bulan itu mencapai 8,4 miliar dollar. Mereka memperkirakan berbagai proyek perumahan dan komersial baru disekitar lokasi pameran akan membuka 277.000 lowongan kerja, terutama di sektor perhotelan dan konstruksi.
Biro Internasional des Expositions (BIE), badan antar-pemerintah yang berbasis di Paris yang telah menyelenggarakan World Expo sejak tahun 1928.
World Expo tahun depan dijadwalkan berlangsung di Milan pada tahun 2015. Tahun lalu kota Astana di Kazakhstan, terpilih menjadi tuan rumah World Expo pada tahun 2017.
