Caroline Kennedy tiba di Jepang Jumat (15/11) sebagai duta besar baru AS untuk negara itu dengan satu kekuatan yang penting: Dia dapat dengan mudah berbicara langsung dengan Presiden Amerika.
Para analis mengatakan Jepang berharap putri mendiang Presiden John F. Kennedy berusia 55 tahun itu akan bekerja sama erat dengan Presiden Barack Obama untuk menangani sebagian masalah mendesak Amerika-Jepang.
“Yang penting di sini adalah hubungan komunikasinya yang kuat dengan Obama dan kemampuan menelepon langsung Obama pada waktu tengah malam untuk berembuk mengenai hal-hal yang mendesak,” ujar Ryuichi Teshima, profesor diplomasi dari Universitas Keio di Tokyo.
Hubungan dekat dengan Obama terbentuk setelah Caroline memainkan peran yang sangat penting pada waktu pemilihan pendahuluan calon presiden Amerika 2008, dengan mendukung Obama ketika calon saingannya Hillary Clinton sedang unggul.
Sebagai perempuan pertama yang menjadi duta besar Amerika untuk Jepang, Caroline kemungkinan juga akan berperan sebagai figur panutan di sebuah negara yang secara tradisional membatasi peran perempuan, kata Toshihiro Nakayama, profesor politik internasional di Universitas Aoyama Gakuin.
Hubungan Amerika-Jepang pada umumnya baik, tetapi Obama dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak seerat yang dikehendaki sebagian orang. “
Mereka kurang kompak, kemungkinan karena Obama tidak mendukung pandangan sayap kanan yang dipimpin Abe,” kata Teshima.
Masalah bilateral utama antara lain perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik, pemindahan pangkalan militer Amerika di Okinawa dan pembaruan pedoman kerja sama pertahanan antara kedua negara.
Para analis mengatakan Jepang berharap putri mendiang Presiden John F. Kennedy berusia 55 tahun itu akan bekerja sama erat dengan Presiden Barack Obama untuk menangani sebagian masalah mendesak Amerika-Jepang.
“Yang penting di sini adalah hubungan komunikasinya yang kuat dengan Obama dan kemampuan menelepon langsung Obama pada waktu tengah malam untuk berembuk mengenai hal-hal yang mendesak,” ujar Ryuichi Teshima, profesor diplomasi dari Universitas Keio di Tokyo.
Hubungan dekat dengan Obama terbentuk setelah Caroline memainkan peran yang sangat penting pada waktu pemilihan pendahuluan calon presiden Amerika 2008, dengan mendukung Obama ketika calon saingannya Hillary Clinton sedang unggul.
Sebagai perempuan pertama yang menjadi duta besar Amerika untuk Jepang, Caroline kemungkinan juga akan berperan sebagai figur panutan di sebuah negara yang secara tradisional membatasi peran perempuan, kata Toshihiro Nakayama, profesor politik internasional di Universitas Aoyama Gakuin.
Hubungan Amerika-Jepang pada umumnya baik, tetapi Obama dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tidak seerat yang dikehendaki sebagian orang. “
Mereka kurang kompak, kemungkinan karena Obama tidak mendukung pandangan sayap kanan yang dipimpin Abe,” kata Teshima.
Masalah bilateral utama antara lain perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik, pemindahan pangkalan militer Amerika di Okinawa dan pembaruan pedoman kerja sama pertahanan antara kedua negara.