Duta besar Irak untuk PBB hari Selasa (17/2) menuduh militan ISIS melakukan genosida, sehari sebelum Dewan Keamanan PBB melakukan rapat darurat menyusul klaim bahwa militan itu membunuh 21 orang Kristen Mesir di Libya.
Duta Besar Mohamed Ali Al-Hakim mengatakan kepada Dewan Keamanan, “Kelompok-kelompok teroris (ISIS) telah menistakan semua nilai kemanusiaan. Mereka telah melakukan kejahatan paling keji terhadap orang Irak – baik terhadap Syiah maupun Sunni, warga Kristen, orang Turkmen, Shabak ataupun Yazidi. Ini adalah kejahatan genosida yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan pengadilan internasional.”
Komentar itu dinyatakan sementara sejumlah laporan muncul bahwa mayat gosong belasan orang ditemukan di kota al-Baghdadi, yang minggu lalu direbut militan ISIS.
Dewan Keamanan PBB ditekan untuk mengambil tindakan setelah militan ISIS awal minggu ini merilis video yang menampilkan pemenggalan sejumlah pekerja Kristen Mesir di Libya. Itu adalah pertama kalinya ISIS menayangkan pembunuhan mereka diluar wilayah yang mereka kuasai di Irak dan Suriah.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menuntut agar PBB mengambil kendali. Hari Selasa, ia meminta Dewan Keamanan PBB mengesahkan resolusi untuk intervensi militer internasional di Libya.
Komentar itu diungkapkan dalam wawancara dengan radio Europe 1 di Perancis, sehari setelah pasukan Sissi membalas dengan melancarkan serangkaian serangan udara terhadap militan ISIS di Libya timur.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar sidang darurat hari Rabu.
Akibat dualisme pemerintah dan pihak-pihak milisi yang saling berebut kekuasaan, Libya masih dilanda kekosongan kekuasaan dan penegakan hukum empat tahun setelah jatuhnya mantan pemimpin Moammar Gaddafi.