Para pemimpin 15 negara anggota Masyarakat Ekonomi Afrika Barat, ECOWAS, menyepakati pembentukan pasukan gabungan Afrika yang terdiri dari sekitar tiga ribu tentara dengan mandat satu tahun.
Mayoritas pasukan itu akan didatangkan dari negara-negara ECOWAS, dan beberapa negara sudah menjanjikan dukungan.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan intervensi pasukan gabungan tersebut dibutuhkan untuk mencegah akibat konflik yang sangat merugikan bukan hanya di Mali tetapi bagi seluruh Afrika.
Gagasan tersebut juga menghendaki perundingan, namun mengingatkan kelompok-kelompok pemberontak harus setia menjadi bagian dari Mali sebagai satu negara di bawah pemerintah pusat yang sekuler.
Gagasan tersebut akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB untuk ditinjau kembali.
Mali telah kacau sejak kudeta militer tanggal 22 Maret yang menggulingkan pemerintah yang terpilih dalam pemilu dan meratakan jalan bagi kelompok-kelompok bersenjata untuk merebut bagian utara.
Lebih dari 300 ribu orang telah mengungsi dari Mali utara tahun ini, banyak dari mereka pergi ke negara-negara tetangga. Organisasi-organisasi HAM mengatakan penduduk yang tinggal menghadapi pelanggaran hak azasi yang gawat sementara militan Islamis memaksakan pemberlakuan versi hukum Islam yang keras.
Mayoritas pasukan itu akan didatangkan dari negara-negara ECOWAS, dan beberapa negara sudah menjanjikan dukungan.
Presiden Nigeria Goodluck Jonathan mengatakan intervensi pasukan gabungan tersebut dibutuhkan untuk mencegah akibat konflik yang sangat merugikan bukan hanya di Mali tetapi bagi seluruh Afrika.
Gagasan tersebut juga menghendaki perundingan, namun mengingatkan kelompok-kelompok pemberontak harus setia menjadi bagian dari Mali sebagai satu negara di bawah pemerintah pusat yang sekuler.
Gagasan tersebut akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB untuk ditinjau kembali.
Mali telah kacau sejak kudeta militer tanggal 22 Maret yang menggulingkan pemerintah yang terpilih dalam pemilu dan meratakan jalan bagi kelompok-kelompok bersenjata untuk merebut bagian utara.
Lebih dari 300 ribu orang telah mengungsi dari Mali utara tahun ini, banyak dari mereka pergi ke negara-negara tetangga. Organisasi-organisasi HAM mengatakan penduduk yang tinggal menghadapi pelanggaran hak azasi yang gawat sementara militan Islamis memaksakan pemberlakuan versi hukum Islam yang keras.