Maskapai penerbangan jarak jauh Emirates hari Minggu (12/11) membeli 40 Boeing 787-100 Dreamliners buatan Amerika, pada pembukaan pameran dua tahunan “Dubai Air Show”. Perjanjian bernilai 15,1 miliar dolar ini diyakini akan memuaskan Presiden Donald Trump yang telah memuji Boeing sebagai pencipta lapangan pekerjaan di Amerika.
Perjanjian itu tampaknya mengejutkan pesaing utama Boeing – Airbus – yang sejumlah stafnya ikut menghadiri konferensi pers yang telah tertunda lama dan meninggalkan ruangan beberapa saat sebelum pengumuman itu.
Airbus berharap bisa melanjutkan produksi pesawat jumbo jet dua tingkat A380 bagi Emirates, pengguna terbesar pesawat itu di dunia. Emirat menerima pengiriman A380 ke seratus pada awal bulan ini. Laporan yang dirilis sebelum pameran udara menunjukkan penjualan A380 akan dilakuan kemudian.
Tetapi sebaliknya CEO dan Direktur Emirates Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum menjelaskan betapa maskapai penerbangan itu mempertimbangkan Airbus A350, tetapi memutuskan untuk membeli Boeing 787-10. “Kami membandingkan dua produk,” ujarnya, tetapi mendapati bahwa Boeing 787 merupakan “pilihan terbaik bagi Emirates karena faktor pemeliharaan dan lain sebagainya.”
Untuk kedua kalinya Airbus gagal menjual pesawat jenis A350-nya pada Emirates. Sebelumnya pada Juni 2014, Emirates yang merupakan perusahaan BUMN itu membatalkan pemesanan 70 pesawat A350 setelah meninjau kebutuhan armadanya.
Boeing 787-10 biasanya dijual seharga 312,8 juta dolar. Penyerahan akan dimulai pada tahun 2022.
Boeing Co. yang berkantor di Chicago telah memperoleh 171 pesanan pesawat jenis 787-10. Di antara mereka yang menunggu pesanan pesawat itu adalah Etihad yang berkantor di Abu Dhabi.
Pesawat jenis 787-10 yang memiliki mesin kembar telah menjadi fokus perhatian Trump sejak menjabat. Februari lalu Trump mengunjungi pabrik Boeing di North Charleston, South Carolina – yang memproduksi serat karbon – dan Trump menggambarkan pesawat dengan 330 tempat duduk itu sebagai “karya seni luar biasa.”
“Sebagai presiden Anda, saya akan melakukan apapun yang saya mampu untuk membakar semangat Amerika dan membuat orang-orang hebat kita kembali bekerja,” ujar Trump ketika itu. Dan menambahkan “inilah mantra kita: beli produk Amerika dan pekerjakan warga Amerika.”
Seakan menggemakan pernyataan Trump itu, Sheikh Ahmed mengatakan perjanjian itu akan membantu menciptakan lebih banyak pekerjaan. Perjanjian itu ditandatangani di hadapan otorita Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, yang juga menjabat sebagai perdana menteri dan wakil presiden Uni Emirat Arab. “Pemesanan ini akan membuat jumlah pesawat berbadan lebar milik Emirates mencapai 204 unit, dengan nilai lebih dari 90 miliar dolar,” ujar Sheikh Ahmed. Ditambahkannya, “ini merupakan komitmen jangka panjang yang mendukung ratusan ribu lapangan pekerjaan, tidak saja di Boeing tetapi juga di seluruh jaringan pasokan maskapai penerbangan ini.”
Trump dan Gedung Putih belum berkomentar atas penjualan yang dilakukan di tengah lawatan Trump ke Filipina hari Minggu (12/11). [em/al]