Pejabat-pejabat di Belgia, Perancis, dan Jerman menangkap enam orang atas dugaan komplotan untuk mengebom rapat umum besar pendukung oposisi Iran, yang mengasingkan diri ke Perancis, akhir pekan lalu.
Seorang diplomat Iran di ibukota Austria, Wina, termasuk yang ditangkap. Pejabat-pejabat mengatakan, laki-laki itu, yang belum diidentifikasi, ditangkap di Jerman karena diduga berhubungan dengan dua tersangka lain dari Belgia.
Kantor kejaksaan federal Belgia hari Senin mengatakan pasangan yang menikah dan berdarah Iran itu dituduh "menyiapkan kejahatan teroris" karena ditemukan membawa setengah kilogram TATP, bahan peledak buatan sendiri, dan detonator. Jaksa menuduh pasangan itu berencana mengebom rapat umum pendukung oposisi Iran di utara Paris akhir pekan lalu yang dihadiri sekitar 25 ribu orang. Juga hadir dalam rapat umum itu tokoh-tokoh ternama Amerika, termasuk pengacara pribadi Presiden Amerika Donald Trump, Rudy Giuliani.
Di Perancis, tiga lainnya ditahan atas dugaan komplotan itu. Pejabat-pejabat sedang berupaya menentukan kaitan tersangka di Perancis dengan tersangka di Belgia.
Perkembangan itu terjadi ketika Presiden Iran Hassan Rouhani tiba di Swiss dalam lawatan ke Eropa di mana Iran sedang mengupayakan perluasan kerja sama dengan benua itu setelah Amerika mundur dari perjanjian nuklir Iran. Rouhani juga diperkirakan melawat ke Austria minggu ini.
Menteri luar negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menilai berita penangkapan itu "taktik jahat yang bohong." [ka/ii]