Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Jumat (27/9) meneruskan penentangannya terhadap Washington seputar isu Iran. Erdogan tidak menghiraukan pemberlakuan sanksi oleh Amerika yang ditujukan untuk memurukkan ekonomi Iran.
“Tidak mungkin bagi kami membatalkan hubungan dengan Iran terkait minyak dan gas alam. Kami akan terus membeli gas alam dari Iran,” demikian kata Erdogan kepada reporter pada Jumat, ketika dalam perjalanan pulang dari menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Turki adalah importir kedua terbesar gas alam Iran.
“Ini merupakan pengumuman ekonomi yang penting,” kata pakar Iran Jamshid Assadi dari Burgundy Business School di Perancis. “Setiap pendapatan disambut gembira oleh rezim di Teheran, yang semakin menipis dananya.”
Presiden Trump memberlakukan sanksi terhadap Teheran setelah menarik diri dari persetujuan nuklir internasional dengan Iran. Disebut sebagai “kampanye penekanan maksimum” oleh Trump, pejabat Gedung Putih menyatakan mereka bertekad memangkas ekspor energi Iran sampai nol.
“Strategi utama Amerika di kawasan tidak sama seperti kebijakan luar negeri Turki, tidak sekarang dan juga tidak di masa lalu,” demikian kata profesor hubungan internasional Huseyin Bagci dari Middle East Technical University di Ankara.
“Turki tidak akan bertentangan dengan Iran; kami bukan musuh Iran. Pesaing ya, tetapi tidak pernah musuh,” katanya. (jm/pp)