Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu dengan pemimpin Perancis, Jerman dan Inggris di sela-sela KTT NATO di London. Turki menghadapi kecaman keras karena melancarkan operasi militer di Suriah bagian utara dengan menarget kelompok milisi Kurdi.
Suriah dan jutaan pengungsi yang diakibatkan oleh perang saudara di negara itu diperkirakan akan menjadi bahan pembicaraan penting ketika Erdogan bertemu denga para pemimpin Eropa.
Kata mantan diplomat senior Turki Aydin Selcen, “Erdogan akan menyampaikan tuntutannya yang jelas; ia minta negara-negara Eropa supaya berbuat lebih banyak. Turki saat ini telah menampung 3,5 sampai 4 juta pengungsi Suriah. Ini juga merupakan masalah berat bagi Eropa, dan mereka berusaha menghentikan migrasi pengungsi ke negara-negara mereka, dan kalau mungkin, bahkan mengirim balik para pengungsi itu.”
Menurut Erdogan, operasi militer Turki melawan kelompok Kurdi di Suriah bulan Oktober lalu membuka kesempatan untuk mengirim balik sampai dua juta warga Suriah yang berada di Turki ke kawasan Suriah yang direbut pasukan Turki.
Ia melihat Eropa sebagai kunci untuk mencapai hal itu. Serhat Guvenc, pakar hubungan internasional pada Universitas Kadir Haz mengatakan, “Turki tidak punya uang untuk mendanai pembangunan perumahan bagi pengungsi itu. Bantuan dari negara-negara Eropa akan memperkuat proyek itu. Jadi ada aspek politik dan aspek keuangan dalam hal ini.”
Tapi Erdogan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan dukungan Eropa dalam menghadapi masalah pengungsi itu.
Aydin Selcen, mantan diplomat senior Turki menambahkan, “Orang-orang Eropa melihat masalah ini justru bertentangan dengan usaha menciptakan kestabilan di Suriah, dan tidak akan mau ikut dalam usaha membangun kembali kehidupan para pengungsi itu. Mereka berpendapat bahwa mengirim balik para pengungsi Suriah yang tinggal di Turki ke Suriah Utara adalah suatu hal yang ilegal.”
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengecam keras operasi militer Turki untuk menumpas kelompok Kurdi itu. Turki juga dituduh berusaha untuk mengubah demografi di kawasan itu, dengan menggantikan kelompok Kurdi dengan orang-orang Arab, tuduhan yang dibantah Turki.
Kendati Erdogan menghadapi tekanan dalam negeri untuk memulangkan warga Suriah, dan para pemimpin Eropa enggan menerima lebih banyak pengungsi, kedua pihak tampaknya akan terpaksa mencapai kompromi dalam pertemuan ini. (ii/em)