Presiden Turkis Recep Tayyip Erdogan telah memenangkan pemilihan presiden, memberinya masa jabatan baru dan kewenangan lebih besar.
Media Turki mengatakan Erdogan memenangkan sekitar 53 persen dalam pemilihan Minggu (24/6/2018). Muharrem Ince dari Partai Rakyat Republik yang beroposisi berada di posisi kedua dengan 31 persen.
Sebuah referendum pada 2017 membawa perubahan dalam sistm politik negara itu, menghapuskan kantor perdana menteri. Di sisi lain, referendum itu memberi kewenangan pada presiden untuk membubarkan parlemen dan menunjuk para menteri dan hakim.
"Negara ini telah mempercayakan kepada saya tanggung jawab sebagai presiden dan eksekutif," kata Erdogan dalam pidatonya.
Erdogan, yang telah berkuasa sejak 2003, dikagumi oleh para pendukungnya karena nilai-nilai konservatif, proyek-proyek infrastruktur yang luas dan sikap keamanan yang kuat. Tapi para pengkritiknya mengatakan dia memerintah dengan tangan besi dan menuduhnya melakukan korupsi dan kesalahan manajemen. [vm/jm]
