Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memperingatkan akan melakukan tindakan militer terhadap sekutu utama AS di Manbij, kota di Suriah yang disengketakan itu, sementara ketegangan bilateral kemungkinan akan muncul lagi antara kedua mitra NATO itu.
"Kami akan melakukan apa yang diperlukan" pesan Erdogan kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo ketika mereka bertemu hari Rabu (17/10) di Ankara, demikian menurut Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu yang juga menghadiri pertemuan itu.
Turki menuntut pemindahan semua anggota milisi Kurdi Suriah atau YPG dari Manbij. Milisi YPG didukung oleh pasukan AS, ikut membantu mengenyahkan ISIS pada 2016 dari kota penting yang strategis itu. Tetapi Turki menetapkan milisi itu sebagai teroris yang terkait dengan PKK, yang melancarkan pemberontakan Kurdi selama puluhan tahun di wilayah Turki.
Dukungan AS terhadap YPG dalam perang melawan ISIS masih merupakan titik ketegangan AS dengan Turki. Berdasarkan peta jalan yang disepakati awal tahun ini untuk meredakan perselisihan bilateral, milisi YPG akan mundur dari Manbij, dan patroli gabungan Turki - AS di kota itu akan dimulai.
Namun, Turki kini semakin frustrasi atas apa yang dilihatnya sebagai kealpaan AS dalam mematuhi kesepakatan berdasarkan peta jalan itu, "Turki siap untuk membasmi teroris di Manbij di Suriah jika AS menghadapi kesulitan," kata Cavusoglu Rabu setelah bertemu dengan Pompeo. (ps/is)