Negara-negara di Eropa mengatakan tidak punya pilihan selain melonggarkan lockdown atau PSBB karena virus corona – yang kadang-kadang bertentangan dengan petunjuk ilmiah yang lebih berhati-hati – untuk mencegah kerusakan yang lebih dalam dan lebih lama pada perekonomian mereka.
Tetapi, selagi negara-negara itu berusaha melakukan “pembukaan kegiatan ekonomi dengan cerdas” secara bertahap, dengan harapan membatasi risiko penularan, belum jelas apakah hal itu akan memberikan dorongan ekonomi sebesar yang diharapkan, kata para analis dan pengusaha eceran, yang khawatir pandemi akan berlanjut dan menghambat pemulihan di Eropa.
Di Inggris, John Bason, direktur keuangan Associated British Foods, sebuah perusahaan ritel multinasional Inggris yang antara lain memiliki rantai busana Primark, mengatakan ia tidak “berharap jalan-jalan utama yang sepi langsung akan menjadi ramai.”
Komisi Eropa hari Rabu (27/5) mengumumkan paket stimulus terkait virus corona untuk menopang zona euro. Paket tersebut dibuat berdasarkan proposal Perancis-Jerman minggu lalu untuk meningkatkan utang bersama Eropa demi untuk menanggung utang negara-negara miskin di Eropa selatan – sebuah langkah Jerman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Jerman sejak lama menentang gagasan supaya negara-negara Eropa bersama-sama menanggung utang seluruh Eropa. [lt/ii]