Para pemimpin dunia telah menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden yang menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 298 orang itu yang sedang dalam penerbangan dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Para pejabat Amerika mengatakan pesawat itu jatuh hari Kamis karena tembakan rudal darat ke udara, tetapi tidak jelas pihak mana yang menembakkannya.
Berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Amerika untuk PBB Samantha Power mengatakan sistem rudal itu kemungkinan dioperasikan dari sebuah "lokasi separatis di Ukraina timur." Dia mencatat bahwa tidak mungkin kelompok separatis bisa mengoperasikan sistem itu tanpa bantuan dari personil berpengetahuan. Dia mengatakan bantuan teknis dari Rusia tidak dapat dikesampingkan.
Pemerintah Ukraina telah menuduh separatis pro-Rusia di Ukraina timur menembak jatuh pesawat naas itu, sementara pemberontak menyalahkan pasukan pemerintah.
Duta Besar Ukraina untuk PBB, Yuriy Sergeyev, mengatakan Ukraina akan menyampaikan bukti kepada Dewan Keamanan yang menunjukkan militer Rusia terlibat dalam kecelakaan itu.
Malaysia Airlines mengatakan rute yang ditempuh oleh pesawat itu biasa digunakan untuk jalur Eropa ke Asia.
Sebagian besar penumpang di pesawat Boeing 777 itu adalah orang Belanda, dan banyak di antara mereka merupakan ilmuwan yang hendak mengikuti konferensi AIDS internasional di Australia.
Para pekerja darurat mengatakan lebih dari 180 mayat telah ditemukan, sementara ada laporan-laporan yang saling bertentangan mengenai apakah kotak hitam pesawat itu telah ditemukan.