Tautan-tautan Akses

Obama: AS Akan Bantu Penyelidikan Pesawat Malaysia


Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers di Wilmington, Delaware (17/7). (Reuters/Kevin Lamarque)
Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers di Wilmington, Delaware (17/7). (Reuters/Kevin Lamarque)

AS berjanji mendukung investigasi atas penyebab jatuhnya pesawat Malaysia di medan perang Ukraina dan mendukung negara-negara yang terimbas.

Presiden AS Barack Obama mengarahkan para pejabat negaranya Kamis (17/7) agar melakukan apa yang mereka bisa untuk mendukung investigasi atas penyebab jatuhnya pesawat Malaysia di medan perang Ukraina, dan ia berjanji mendukung negara-negara yang terimbas seiring berlangsungnya penyelidikan.

Insiden pesawat itu menewaskan 295 orang, termasuk 23 warga Amerika.

Sebelum meninggalkan Gedung Putih menuju Delaware dan New York, Obama melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah AS pada Rabu memberlakukan sanksi-sanksi luas terhadap Moskow atas aksi-aksinya di Ukraina.

Dalam pembicaraan telepon tersebut, yang merupakan permintaan Moskow, Putin menginformasikan Obama mengenai pesawat jatuh tersebut.

"Saya dapat mengukuhkan bahwa Presiden Putin pada akhir pembicaraan telepon dengan Presiden Obama memberitahukan laporan-laporan awal jatuhnya pesawat dekat perbatasan Rusia dan Ukraina," ujar juru bicara Gedung Putih Josh Earnest.

Obama berkomentar singkat mengenai pesawat tersebut dalam awal pidatonya mengenai infrastruktur di Wilmington, Delaware.

"Kelihatannya seperti tragedi yang menyedihkan," ujarnya. "Saya telah mengarahkan tim keamanan nasional saya untuk berhubungan dekat dengan pemerintah Ukraina. Amerika Serikat akan menawarkan bantuan apa pun yang kita bisa untuk menentukan apa yang terjadi dan mengapa," ujarnya.

Obama telah berbicara dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko, menawarkan bantuan untuk menentukan penyebab jatuhnya Boeing 777 tersebut. Obama juga telah menghubungi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk mengekspresikan duka cita dan bantuan AS. (Reuters)

XS
SM
MD
LG