Tautan-tautan Akses

ExxonMobil Evakuasi Pekerja Asing dari Lapangan Minyak Irak


Pekerja lapangan minyak West Qurna di Provinsi Basra, selatan Irak, 28 November 2010. (Foto: Reuters)
Pekerja lapangan minyak West Qurna di Provinsi Basra, selatan Irak, 28 November 2010. (Foto: Reuters)

Irak mengatakan hari Minggu (19/5) keputusan ExxonMobil mengevakuasi stafnya dari negara itu “tidak bisa diterima dan tidak bisa dibenarkan.”

Irak mengklaim perusahaan minyak Amerika itu telah menarik ke-60 stafnya, hanya beberapa hari setelah pemerintah Amerika menarik staf kedutaan yang tidak esensial dari ibukota Baghdad, karena adanya keprihatinan akan ancaman dari Iran.

“Penarikan pegawai ExxonMobil itu tidak ada hubungannya dengan masalah keamanan di ladang-ladang minyak di selatan Irak atau ancaman lainnya,” kata Menteri Perminyakan Irak Thamer al-Ghadban.

ExxonMobil telah mengevakuasi para pekerja asing dari lapangan minyak di Provinsi Basra di Irak selatan, menyusul meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Seorang pejabat senior Irak dan tiga sumber lain mengatakan kepada Reuters bahwa para pegawai dievakuasi dari lapangan minyak West Qurna 1 pada Jumat (17/5) dan Sabtu (18/5) pagi ke Dubai atau ke sebuah komplek perumahan di Provinsi Basra. Seorang pejabat minyak Irak juga membenarkan tentang evakuasi itu kepada Associated Press.

Kepala Perusahaan Minyak Selatan yang dimiliki pemerintah Irak, Ihsan Abdul Jabbar, mengatakan evakuasi itu adalah "upaya pencegahan dan sementara" dan bahwa "tidak ada indikasi" bahaya.

Meningkatnya ketegangan antara Iran dan AS telah memicu keprihatinan akan kemungkinan terjadinya konflik di kawasan Timur Tengah.

AS baru-baru ini menambah kekuatan militer di wilayah itu dan meningkatkan sanksi ekonomi atas Teheran, menuduhnya mengancam tentara dan juga kepentingan AS.

Washington menarik para staf non-esensial dari kedutaannya di ibu kota Irak, Baghdad, karena keprihatinan akan ancaman dari Iran itu. [vm]

XS
SM
MD
LG